KBR, Jakarta - Pengamat pertanian, Khudori, meminta pemerintahan Jokowi-JK menambah anggaran pertanian. Dalam RAPBN 2015, anggaran sektor pertanian dialokasikan Rp 15,8 triliun. (Baca: Ini Proyeksi Perekonomian Tahun Depan di APBN 2015)
Angka itu dinilai terlalu kecil bila Jokowi ingin menjadikan pertanian sebagai sektor utama pembangunan. Dana yang besar perlu digelontorkan untuk membiayai penelitian pertanian, dan menarik minat bagi angkatan kerja baru. Selain itu, pemerintahan Jokowi-JK juga dikejar kebutuhan membuka lahan pertanian baru, serta melipat gandakan produktivitas lahan yang saat ini tersedia.
"Harus ada upaya untuk membalik penggunaan anggaran itu sesuai dengan politik pembangunan yang ingin menjadikan pertanian sebagai leading sector. Kalau tidak ada politik anggaran yang baru, alokasi anggaran yang baru, saya sih tidak yakin yang dicanangkan Jokowi-JK menjadikan pertanian leading sector akan tercapai. Sulit," ujar Khudori kepada KBR, Minggu (17/8) sore.
Anggaran 15,8 triliun Rupiah untuk sektor pertanian ditetapkan SBY dalam RAPBN 2015. Angka tersebut harus digunakan Jokowi-JK untuk membiayai program pertanian yang diusung selama ia berkampanye. Program ini antara lain 4,5 juta KK pemilik tanah pertanian, perbaikan dan pembangunan irigasi di 3 juta hektar sawah, membangun 2 bendungan, 1 juta lahan baru di luar Jawa, membuat bank petani/UMKM, dan menguatkan Bulog. (Baca juga: Ini Rincian Anggaran Kementerian/Lembaga Terbesar di RAPBN 2015)
Editor: Nanda Hidayat
Pertanian Sektor Utama, Jokowi-JK Diminta Naikkan Anggaran
KBR, Jakarta - Pengamat pertanian, Khudori, meminta pemerintahan Jokowi-JK menambah anggaran pertanian.

NASIONAL
Minggu, 17 Agus 2014 20:27 WIB


Pertanian, rapbn 2015, Jokowi-JK
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai