KBR, Jakarta - PT Pertamina memastikan konsumsi BBM bersubsidi akan melebihi kuota hingga 1,35 juta kilo liter hingga akhir 2014.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, konsumsi BBM bersubsidi menurut APBN Perubahan harusnya 46 juta kilo liter. Namun karena pencabutan kebijakan pembatasan distribusi BBM bersubsidi, kuota tersebut mesti ditambah menjadi 47,35 juta kilo liter. Pencabutan kebijakan pembatasan distribusi BBM bersubsidi BBM sendiri merupakan instruksi pemerintah.
“Kelebihan 1,3 juta kilo liter. Tanpa ada pembatasan distribusi BBM bersubsidi, maka hitungan kami premium akan habis 20-an Desember. Solar subsidi akan habis pada 5 atau 6 Desember," ujar Hanung di Jakarta, Rabu (27/8).
Hanung Budya menambahkan, secara hukum tanggung jawab soal jebol kuota BBM subsidi 2014 sudah diambil oleh pemerintah. Sebab pencabutan pengendalian distribusi BBM bersubsidi adalah atas ide dan perintah pemerintah.
Hanung bahkan mengklaim pemerintah menjamin Pertamina tidak akan rugi dengan pencabutan pembatasan distribusi BBM bersubsidi tersebut. Jaminan itu disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung secara lisan pada Pertamina di Bali kemarin.
Editor: Antonius Eko