Bagikan:

Pengamat: Dirut Pertamina Baru Harus Tepis Isu Mafia Migas

KBR, Jakarta - Analis kebijakan energi menilai Direktur Utama Pertamina pengganti Karen Agustiawan mempunyai tugas berat. Salah satunya dirut baru itu harus bisa menepis adanya mafia migas di tubuh Pertamina.

NASIONAL

Senin, 18 Agus 2014 15:56 WIB

Author

Bambang Hari

Pengamat: Dirut Pertamina Baru Harus Tepis Isu Mafia Migas

pertamina, dirut, dahlan, BUMN

KBR, Jakarta - Analis kebijakan energi menilai Direktur Utama Pertamina pengganti Karen Agustiawan mempunyai tugas berat. Salah satunya dirut baru itu harus bisa menepis adanya mafia migas di tubuh Pertamina.

Pengamat Energi Marwan Batubara menjelaskan dirut baru Pertamina harus membawa perubahan yang baik untuk BUMN itu. Sebab Karen telah mampu memperkenalkan produk pertamina ke tingkat internasional.

"Tugas yang harus dibuktikan oleh Dirut Pertamina yang akan datang adalah menepis isu-isu mafia migas. Supaya Pertamina bisa menunjukkan kepada masyarakat mereka bukan bagian dari mafia. Dan itu bisa ditunjukkan oleh direktur utama yang akan datang," kata Marwan saat dihubungi KBR, Senin (18/8).

Selain itu, Dirut Pertamina baru bisa independen dan bebas intervensi berbagai pihak untuk membuat kebijakan ditingkat perusahaan.

"Jadi kalau ada isu mafia migas, orang bisa memahami bahwa perannya bukan di direksi," jelas Marwan.

Direktur Utama PT. Pertamina, Karen Agustiawan mengundurkan diri dari Jabatannya per 1 Oktober 2014. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Karen berhenti karena ingin menjadi dosen, dan telah diterima di sebuah universitas di Amerika.

Dahlan tidak akan mengangkat pengganti Karen mengingat sedang dalam masa pergantian pemerintahan. Dahlan menyerahkan ke dewan komisaris Pertamina untuk mengusulkan pelaksana tugas sampai ditunjuknya Direktur Utama Pertamina yang baru oleh pemerintah mendatang.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending