KBR, Jakarta- Ajakan bergabungnya PAN dan Demokrat ke kubu Jokowi oleh Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani, dinilai tidak serius.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, ajakan tersebut hanya untuk memperlemah koalisi Prabowo-Hatta jelang pengumuman sengketa pemilu di MK lusa. Jika terpengaruh, koalisi Merah-Putih yang diusung Gerindra, menujukkan ketidaksolidannya dalam memperjuangkan Prabowo menjadi presiden.
"Ini sekedar menimbulkan efek galau ya di koalisi Merah Putih. Supaya satu dan yang lain saling melirik. Ini benar ga kawan satu dengan kawan lain. Apakah nanti akan pergi meninggalkan kita? Kedua mungkin menggagagalkan rencana mereka selanjutnya. (Misalnya) Menggulirkan pansus (kecurangan pilpres) di DPR. Target-targetnya memang rasional."
Pengamat politik Ray Rangkuti menambahkan kecil kemungkian ajakan bergabungnya PAN dan Demokrat oleh PDIP ini serius. Sebab, dia menduga kedua partai itu akan meminta imbalan berupa kursi menteri dari pemerintahan Jokowi. Padahal Jokowi menegaskan tidak ada pembagian jatah kursi menteri saat pemerintahannya nanti.
Hari ini Ketua DPP PDIP Puan Maharani berharap dua partai pendukung Prabowo, PAN dan Demokrat, bisa bergabung ke dalam koalisi partainya. Hal itu merujuk dari pernyataan Jokowi yang menyebut bakal ada dua partai pengusung Prabowo yang bakal bergabung bersama koalisi PDIP.
Editor: Dimas Rizky
Pengamat: Ajakan Bergabungnya PAN dan Demokrat ke PDIP, Tak Serius
Ajakan bergabungnya PAN dan Demokrat ke kubu Jokowi oleh Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani, dinilai tidak serius.

NASIONAL
Selasa, 19 Agus 2014 23:06 WIB


politik, koalisi, pdip, jkw
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai