KBR, Jakarta - PDI Perjuangan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyelesaikan carry over (skema tunda tagih) subsidi energi tahun ini yang mencapai Rp 50 triliun. Carry Over adalah mekanisme membayarkan melalui anggaran tahun berikutnya.
Anggota Badan Anggaran DPR dari Fraksi PDIP Dolphie mengatakan beban yang mencapai Rp 50 triliun itu membuat Presiden terpilih Joko Widodo makin sulit mencari ruang fiskal. Menurutnya, masih ada waktu dua bulan bagi pemerintahan sekarang membayarkannya misalnya dari penaikan harga BBM atau optimalisasi Blok Cepu.
“Dulu kita mengharapkan Blok Cepu bisa tercapai targetnya sampai akhir Desember ini. Nah, kita tak tahu perkembangannya sekarang. Karena ada beberapa ribu barel yang belum diperhitungkan sebagai penerimaan negara, “ kata Dolphie.
Dalam APBN Perubahan 2014, ada carry over terhadap subsidi energi ke APBN tahun 2015 sebesar Rp 50 triliun. Pada saat pembahasan APBNP 2014, Fraksi PDI meminta tak ada carry over karena dapat membebani pemerintahan yang akan datang. Presiden SBY sendiri sudah menegaskan tak akan menaikkan harga BBM Lagi.
Editor: Antonius Eko