KBR, Jakarta - Koalisi Merah Putih kemungkinan akan menolak rencana Jokowi-Jusuf Kalla menaikkan harga BBM bersubsidi. Politisi Partai PAN yang juga anggota Badan Anggaran, Riski Sadiq mengusulkan, kepada PDI Perjuangan agar menjalankan rancangan anggaran alternatif mereka sebelum menaikan harga BBM bersubsidi.
Sebab, kata dia, PDI Perjuangan juga lah yang pada 2012 lalu merumuskan rancangan anggaran alternatif saat menolak kenaikan BBM subsidi. Meski begitu, hingga kini koalisi Merah Putih belum mengeluarkan sikap resminya.
"Ada kemungkinan bahwa koalisi merah-putih akan melakukan penolakan terhadap kenaikan BBM dalam awal-awal kepemimpinan presiden baru. Sejatinya, apa yang sering disampaikan bisa diaplikasikan dengan mengurangi belanja-belanja yang tidak perlu, peningkatan pajak. Tapi, pertemuan formal antar pimpinan menjadi sikap resmi koalisi, saya kira belum," kata Anggota Banggar DPR dari PAN Riski Sadiq ketika dihubungi KBR, Minggu (31/08)
Sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo mengaku akan menaikan harga BBM bersubsidi. Jokowi bahkan sudah meminta pemerintahan saat ini menaikan BBM bersubsidi sebelum ia menjabat Oktober mendatang. Alasannya, kenaikan ini akan mengurangi defisit anggaran dan menambah dana pembangunan ekonomi masyarakat miskin.
Namun, usulan itu ditolak oleh Presiden SBY. Presiden SBY beralasan, RAPBN 2015 hanya menjadi acuan, sehingga pemerintahan selanjutnya bisa mengubah sesuai program yang diusung.
Editor: Quinawaty Pasaribu