KBR, Jakarta - Menko Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan pengunduran diri Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina murni keinginan pribadi. Chairul mengatakan tak ada tekanan dari pemerintah. Apalagi dikaitkan dengan kebijakan ekonomi atau alasan politis seperti rencana Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram.
Menurut Chairul, pemerintah prinsipnya menyetujui rencana tersebut, namun soal waktu dan harga, masih harus dibawa dalam rapat konsultasi bersama pemerintah
“Apalagi dikaitkan dengan hal-hal berbau politik atau dikaitkan dengan kebijakan-kebijakan ekonomi. Hal ini perlu saya tegaskan karena ada pemberitaan yang menurut saya keluar dari konteks,” kata Chairul Tanjung dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (20/8).
Karen Agustiawan mengundurkan diri dari Jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pertamina per 1 Oktober 2014. Menurut Menteri BUMN Dahlan Iskan, Karen berhenti karena ingin menjadi dosen, dan telah telah diterima di sebuah universitas di Amerika.
Di sisi lain, Karen sendiri telah dua kali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pengembangan penyidikan kasus suap bekas kepala SKK Migas Rudi Rubiandini pada akhir tahun lalu. Karen dianggap tahu praktek kongkalikong dalam pengaturan tender pengelolaan migas di SKK Migas.
Editor: Antonius Eko