Bagikan:

Materi Media Sosial Sebaiknya Masuk ke Sekolah

Pentingnya menjadi kurator bagi diri sendiri.

NASIONAL

Rabu, 27 Agus 2014 02:27 WIB

Materi Media Sosial Sebaiknya Masuk ke Sekolah

Kurator, media mssa, MDGs

KBR, Denpasar – Soal media sosial, Indonesia adalah salah satu jagoan di tingkat dunia. Masyarakat Indonesia pun sudah membuktikan betapa media sosial bisa punya peran yang positif, juga negatif. 


Presenter “The Stream” di Al Jazeera English Femi Oke mengusulkan supaya materi media sosial dimasukkan ke dalam pelajaran di sekolah. Usai menjadi pembicara di Global Media Forum, Selasa (26/8/2014), Oke mengatakan orang perlu diajari cara menggunakan media sosial secara global. 


“Orang perlu menyadari dampak dari media sosial karena ini semua terjadi di depan mata kepala sendiri,” jelasnya. Yang menjadi sasaran utama pendidikan soal media sosial adalah anak muda sebagai salah satu pengguna teraktif dan terbanyak di dunia.


“Kita harus jadi kurator bagi diri sendiri,” begitu pesan Oke. Artinya, kredibilitas seseorang sebetulnya tengah dipertaruhkan setiap kali ia mengunggah suatu pesan ke media sosialnya. “Tidak ada lagi hal yang pribadi sekarang.”


Program “The Stream” yang diasuhnya membuat Oke banyak memantau percakapan di media sosial. Seperti juga yang terjadi di Indonesia, banyak informasi yang berguna, tapi banyak juga informasi sampah yang berseliweran di media sosial. 


“Cermati betul siapa yang kita ikuti. Waspada akan informasi palsu. Dan kita semua harus menjadi lebih cerdas.”


Sebagai kurator terhadap diri sendiri, Oke mengatakan kita tak perlu malu untuk mengakui kesalahan yang ditulis sebelumnya di sosial media. “Jangan malu mengakui kalau sempat salah dan menyebarluaskan berita bohong atau hoax, misalnya.”


“Kita sebaiknya selalu beranggapan kalau apa pun yang ada di dunia maya akan  ada di situ selamanya.” 


“Apakah kita mesti takut soal ini atau justru merayakannya? Saya tidak tahu.”


Lewat pendidikan, setiap orang bisa mempelajari cara yang tepat menggunakan media sosial. “Misalnya soal pengaturan pribadi di akun Facebook seseorang. Juga apa yang Anda tulis di sana.”


“Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda bangga dengan profil yang muncul di akun Facebook Anda. Karena Anda dinilai seseorang dari apa yang Anda bagikan di media sosial.”


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending