KBR, Jakarta – Asisten Deputi Urusan Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Kerusakan Lahan, Antung Deddy mengatakan pola perilaku masyarakat dalam menghadapi kerusakan lingkungan sudah berubah.
Salah satunya dengan adanya Masyarakat Peduli Api (MPA) di daerah-daerah yang berperan dalam mengatasi kebakaran hutan di provinsi Aceh dan Riau.
Antung menilai masyarakat kini sudah lebih berani dalam melaporkan bahkan menindak para pembakar lahan. Mereka juga berpartisipasi aktif dalam upaya pemadaman api yang terjadi di daerah mereka.
“Kejadian 2014 itu masyarakat sudah berani melaporkan warganya yang melakukan pembakaran karena mengganggu yang lain. Tadinya takut, tapi sekarang sudah berani dan berkasnya sudah di polisi sekarang,” kata Antung.
“Itu adalah suatu kemajuan. Masyarakat jadi takut dan tidak melakukan pembakaran dan dampaknya sekarang mereka sudah melakukan pemadaman bersama-sama.”
Antung menambahkan, perubahan perilaku masyarakat ini sangat membantu aparat kepolisian maupun pemerintah dalam menyelesaikan kasus kebakaran hutan dan lahan.
MPA juga diberi peran dalam sosialisasi penyiapan lahan tanpa bakar (PLTB). Selain itu, mereka juga dibekali keterampilan penanggulangan dini kebakaran. Berdasarkan pantauan Kementerian Lingkungan Hidup, MPA terbukti berhasil menurunkan 75% kejadian kebakaran di kecamatan Rasau Jaya, Kalimantan Barat.
Editor: Antonius Eko