Bagikan:

KSPI Tolak Rencana Jokowi Naikkan BBM

KBR, Jakarta- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak kenaikkan harga BBM bersubsidi yang akan dilakukan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla mendatang.

NASIONAL

Sabtu, 30 Agus 2014 15:50 WIB

KSPI Tolak Rencana Jokowi Naikkan BBM

kspi, bbm, naik, jokowi

KBR, Jakarta- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak kenaikkan harga BBM bersubsidi yang akan dilakukan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla mendatang. (Baca: Jokowi-JK Siapkan Langkah Jika BBM Bersubsidi Naik)

Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, menaikkan harga BBM bersubsidi dapat menurunkan daya beli buruh sebesar 50 persen. KSPI menuntut pemerintah agar mengundang serikat buruh duduk bersama membahas rencana kenaikkan BBM bersubsidi tersebut.

"Naiknya harga BBM maka akan menaikkan inflasi. Dengan demikian daya beli buruh itu akan turun, karena upah rillnya turun akibat adanya inflasi. Hal ini tidak bisa diterima buruh. Kalau BBM hanya dinikmati orang-orang kaya itu salah. Sistem transportasi publik yang buruk dan tidak memadai sehingga mengakibatkan para buruh membeli motor bukan karena mereka kaya, dan pastinya yang beli itu buruh dan orang kecil. Jadi, jangan salah menaikkan. Kembali kepada kebijakan negara yang tidak menyediakan sistem transportasi publik," terangnya (30/08).

Presiden KSPI, Said Iqbal menambahkan, ada banyak cara yang dapat dilakukan pemerintah untuk menekan defisit tanpa harus menaikkan harga BBM bersubsidi. Salah satunya menghemat anggaran kementerian. (Baca: Jokowi: Usulan Naikan BBM Ditolak SBY)

Sebelumnya, Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo menyatakan siap menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi nantinya. Jokowi memastikan bahwa pengalihan subsidi bagi masyarakat kecil bakal tepat sasaran. Sebab, pemerintahannya akan menggunakan sistem kartu agar tidak ada penyimpangan.

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending