Bagikan:

KPK Belum Bisa Selidiki Dugaan Keterlibatan Marzuki Alie dan Fahri Hamzah di Kasus Hambala

KBR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut lembaganya belum dapat menyelidiki lebih lanjut mengenai fakta baru dalam sidang atas terdakwa kasus Hambalang, Anas Urbaningrum di Tipikor kemarin.

NASIONAL

Selasa, 19 Agus 2014 18:35 WIB

KPK Belum Bisa Selidiki Dugaan Keterlibatan Marzuki Alie dan Fahri Hamzah di Kasus Hambala

marzuki alie, hambalang, anas, korupsi

KBR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut lembaganya belum dapat menyelidiki lebih lanjut mengenai fakta baru dalam sidang atas terdakwa kasus Hambalang, Anas Urbaningrum di Tipikor kemarin.

Sebelumnya bekas Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis mengatakan jika ada uang mengalir ke Ketua DPR Marzuki Alie dan Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah dari bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan penyelidikan tersebut masih harus menunggu hasil putusan terhadap kasus tersebut di Tipikor. Meski begitu tidak menutup kemungkinan bila KPK bakal memanggil nama-nama yang disebut dalam persidangan seperti Marzuki Alie dan Fahri Hamzah.

"Kita berharap kalau di dalam lebih lanjut dalam bentuk BAP akan lebih bagus. (Sebelumnya kan catatan keuangan Yulianis sudah di sita KPK?) Itu kan masih sepihak. (Nama-nama yang disebut bisa dipanggil?) Semua mungkin,(Jadi KPK siap panggila Marzuki Alie, Ibas, Fahri Hamzah?) Semua mungkin,” Kata Adnan di KPK.

Sebelumnya Yulianis menyebut bila dirinya pernah memberikan duit senilai USD 25 ribu kepada Fahri Hamzah. Selain Fahri Hamzah, Yulianis juga menyebut bila bila perusahaannya pernah mengeluarkan uang senilai USD 1 juta kepada Marzuki Alie. Meski begitu dirinya tidak mengetahui pasti tujuan pemberian duit tersebut kepada keduanya.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending