Kominfo: Kami Tak Bisa Langsung Tutup Laman Berbau ISIS

KBR, Jakarta- Kementerian Komunikasi dan Informasi mengaku tak bisa langsung memblokir laman yang menyediakan majalah Al-Mustaqbal yang diduga berisikan propoganda Negara Islam Irak dan Suriah, atau ISIS.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi Ismail Cawidu beralasan, pihaknya harus menunggu laporan dari pihak lain, seperti Kementerian Agama, soal isi situs yang dianggap bertentangan dengan undang-undang. Setelah diverifikasi, Kominfo baru bisa menutup laman tersebut apabila terbukti melanggar Undang-undang.

"Perlakuannya sama dengan situs-situs yang lain. Tetap harus ada aduan dari masyarakat, kemudian harus ada pertimbangan dari lembaga, atau kementerian terkait dengan konten yang dipersoalkan. Kalau tidak ada aduan, tidak mungkin Kominfo menutup begitu saja. Aturannya memang seperti itu. Selain konten-konten pornografi, konten-konten ilegal lainnya yang bertentangan dengan Undang-undang kami memerlukan aduan dari lembaga pemerintah yang terkait dengan masalah itu," jelasnya ketika dihubungi KBR melalui sambungan telepon.

Sebelumnya, Pemimpin Redaksi Majalah Al Mustaqbal Muhammad Fachri mengakui bahwa majalah tersebut bisa diakses dan dicetak oleh siapa saja. Hal ini lantaran majalah tersebut bisa diunduh melalui situs Al-Mustaqbal.net

Editor: Dimas Rizky