Bagikan:

Ketua Komisi Hukum DPR Minta Adrianus Siapkan Bukti

Komisi Hukum DPR menyarankan Kepolisian Indonesia dan anggota Kompolnas, Adrianus Meliala melakukan mediasi.

NASIONAL

Sabtu, 30 Agus 2014 10:55 WIB

Ketua Komisi Hukum DPR Minta Adrianus Siapkan Bukti

adrianus meliala, reskrim atm pimpinan polri, komisi hukum Pieter Zulkifli Simaboea

KBR, Jakarta - Komisi Hukum DPR menyarankan Kepolisian Indonesia dan anggota Kompolnas, Adrianus Meliala melakukan mediasi. Ketua Komisi Hukum DPR Pieter Zulkifli Simaboea mengatakan, Adrianus harus membuka diri dengan memberikan pernyataan maaf kepada pihak Polri atas pernyataannya di media. Meski begitu, menurut Pieter, sanksi pidana yang ditempuh kepolisian menjadi pembelajaran kepada Adrianus maupun para pakar lainnya agar berhati-hati memberikan pernyataan di depan publik.

"Walaupun beliau pernah mendapatkan pengaduan oleh karena berbagai persoalan oknum, ini kan tidak ada hubungannya dengan integritas lembaga. Jika kemudian ada beberapa pernyataan-pernyataan yang berlebihan, maka tidak salah juga pihak institusi Polri melakukan upaya-upaya hukum dan itu dilindungi oleh konstitusi kita. Maka, tidak ada salahnya dibuka juga ruang mediasi. Sama-sama membuka diri, ya. Kalau Pak Adrianus kemarin memang pernyataannya berlebihan ya harus berjiwa besar untuk menyampaikan maaf," Kata Pieter saat dihubungi KBR, Sabtu (30/8).

Ketua Komisi Hukum DPR Pieter Zulkifli Simaboea menyarankan anggota Kompolnas Adrianus Meliala dapat memberikan pernyataan yang disertai bukti dan fakta. Sebelumnya, pakar kriminologi Universitas Indonesia sekaligus anggota Kompolnas Adrianus Meliala mengatakan kepada media bahwa Reskrim adalah ATM bagi pimpinan Polri. Akibatnya, Kapolri Sutarman membawa kasus ini ke jalur pidana. Dia pun memastikan tidak akan mencabut kasus ini.

Editor: Fuad Bakhtiar

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending