KBR, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengaku usulannya untuk menaikan harga BBM ditolak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Jokowi meminta menaikan kebutuhan hidup orang banyak itu untuk mengurangi kekurangan anggaran negara atau defisit tahun depan. Ia berjanji akan mengalihkan triliunan dana subsidi BBM, salah satunya untuk pembangunan ekonomi pedesaan.
"Terus terang saya sampaikan, tadi malam secara khusus saya meminta pada Presiden SBY untuk menekan defisit APBN dengan menaikan harga BBM,” kata Jokowi di balaikota Jakarta, Kamis (28/08).
“Namun saat ini kondisinya dianggap masih kurang tepat untuk menaikan harga BBM. Jangan tanya saya kenapa, itu kira-kira jawabannya.”
Presiden terpilih Joko Widodo mengaku siap untuk mengambil risiko atas kebijakan yang tidak banyak disukai itu.
Tahun depan, pemerintahan SBY mengusulkan defisit 2,5% dari dari anggaran tahun depan sebesar Rp 2.019,9 triliun. Anggaran subsidi BBM sendiri rencananya menghabiskan Rp 392 triliun atau sekitar 20% dari seluruh anggaran.
Editor: Antonius Eko