Jokowi: Rini Soemarno Punya Pengalaman

KBR, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo yakin penunjukkan Rini Soemarno sebagai Kepala Staf Kantor Transisi merupakan keputusan yang tepat. Jokowi yakin Rini memiliki kualitas baik dan tidak terlibat dengan berbagai dugaan kasus korupsi seperti banyak disebut melalui rangkaian pesan pendek yang beredar hari ini.

Rini juga dinilai memiliki pengalaman di bidang swasta, yakni sebagai Presiden Direktur Astra International serta di pemerintahan Presiden Megawati sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Jokowi mengaku telah memonitor rekam jejak Rini maupun seluruh anggota Kantor Transisi secara intensif. "Saya memilih seperti itu, pasti lihat rekam jejak. Harian, mingguan. Bu Rini itu, misalnya, pengalaman di swastanya ada, pengalaman di korporasi ada, di pemerintahan juga ada," kata Jokowi di Balai Kota.

Ada dugaan terlibat kasus korupsi?

Diduga, dikit-dikit diduga. Kalau kamu udah ditangkap, itu kamu kena.

Yakin bu Rini bersih?

Yakin gimana? Saya melihat rekam jejak selama saya kenal dengan bu Rini.

Menanggapi kritik atas komposisi Tim Transisi, Joko Widodo membantah kantor ini didominasi oleh kader PDI Perjuangan. Menurutnya, hanya Hasto Kristianto yang mempunyai jabatan struktural di partai tersebut. Terkait pendanaan, Jokowi mengaku pembiayaan kantor berasal dari dana pribadinya, Jusuf Kalla dan partai.

Kemarin, Joko Widodo meresmikan Kantor Transisi yang bertempat di Jalan Situbondo 10 Menteng, Jakarta Pusat. Kantor tersebut difungsikan untuk membahas persoalan, program, strategi serta arsitektur kabinet yang tepat untuk pemerintahan mendatang. Kantor Transisi dikepalai oleh Rini Soemarno, bekas Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Megawati. Rini dibantu empat deputi, yakni Hasto Kristianto, Anies Baswedan, Akbar Faisal dan Andi Widjajanto.

Penunjukkan Rini Soemarno sebagai Kepala Staf Kantor Transisi disorot banyak pihak sebagai cerminan masih kuatnya pengaruh Megawati. Rini diketahui merupakan orang dekat yang setia menemani Megawati sejak lama.

Editor Heru Hendratmoko

Baca juga: Tim Transisi Kabinet Jokowi, Tradisi Baru Politik Indonesia