KBR, Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan proyeksi perekonomian 2014-2015. Proyeksi itu menyangkut gambaran umum atas sejumlah asumsi dasar ekonomi makro tahun 2015 yang dijadikan landasan bagi penyusunan arah program kerja dan kebijakan di tahun 2015 mendatang.
Presiden menyebutkan gejolak dalam perekonomian global diperkirakan masih terjadi. Maka itu pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 diharapkan mencapai 5,6 persen. SBY ingin pertumbuhan ekonomi ditopang stabilitas dan fundamental ekonomi yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, berimbang, dan berkelanjutan.
Kedua, asumsi inflasi pada tahun 2015 dijaga pada kisaran 4,4 persen. Upaya menjaga inflasi akan didukung dengan upaya menjamin pasokan dan distribusi kebutuhan masyarakat serta peningkatan koordinasi dan sinergi otoritas fiskal dan Bank Indonesia,” jelas SBY dalam Sidang Pembacaan Nota APBN 2015 di Gedung DPR Jakarta, Jumat (15/8).
Selanjutnya berkaitan dengan asumsi nilai tukar rupiah. Menurut SBY adanya kemungkinan Bank Sentral Amerika Serikat melakukan normalisasi kebijakan moneternya dengan menaikkan tingkat bunga di tahun 2015. Itu akan membawa dampak kepada tekanan nilai tukar rupiah dan mata uang banyak negara, termasuk Indonesia.
“Karena itu dibutuhkan satu asumsi yang realistis dan mampu mengantisipasi perkembangan ke depan. Melalui langkah-langkah bauran kebijakan makroprudensial yang terkoordinasi antara pemerintah, Bank Indo-nesia dan OJK, nilai tukar Rupiah dalam tahun 2015 diperkirakan akan terjaga dan bergerak relatif stabil pada kisaran Rp11.900 per dolar Amerika Serikat,” jelas SBY.
Sementara, berkaitan dengan asumsi suku bunga, rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan, diasumsikan pada tingkat 6,2 persen. Itu mempertimbangkan agar Surat Utang Negara tetap memiliki daya tarik yang tinggi bagi investor dan juga memperhitungkan risiko peningkatan suku bunga di Amerika Serikat.
“Kelima, menyangkut asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude oil Price/ICP). Setelah mempertimbangkan ber-bagai faktor utama, asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar USD105 per barel,” jelas SBY.
Lainnya, berkaitan dengan asumsi lifting minyak mentah dan lifting gas bumi. Dalam tahun 2015, lifting minyak mentah diperkirakan dapat meningkat secara bertahap mencapai sekitar 845 ribu barel per hari dan gas bumi sekitar 1.248 ribu barel setara minyak per hari.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Ini Proyeksi Perekonomian Tahun Depan di APBN 2015
KBR, Jakarta

NASIONAL
Jumat, 15 Agus 2014 17:18 WIB


APBN, SBY, ekonomi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai