KBR, Jakarta - Warga Kota Surabaya, Jawa Timur, kian serius mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang akan diberlakukan pada Desember 2015.
Juru Bicara pemerintah kota Surabaya, Mohammad Fikser mengatakan, sebanyak 15 ribu orang sudah datang ke Rumah Bahasa untuk belajar bahasa asing. Diantaranya, pegawai pusat perbelanjaan, pegawai rumah sakit hingga sopir taksi.
“Jadi termasuk satpam dan juru parkir juga dikirim untuk belajar di Rumah Bahasa. Hampir rata-rata setiap hari kita melayani 100 orang. Tidak saja Bahasa Inggris dan Mandarin, tapi Basa Jerman, Korea, Prancis, Thailand, India,” kata Mohammad Fikser dalam Program Sarapan Pagi KBR.
Rumah Bahasa diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini pada 4 Februari 2014. Metodenya langsung praktik berbicara sesuai dengan kebutuhan profesinya.
Selain belajar bahasa asing, dalam Rumah Bahasa juga ada klinik-klinik seperti klinik perdagangan, koperasi, informasi dan teknologi juga serta investasi. Klinik ini untuk konsultasi mengembangkan diri dalam bidang-bidang tertentu dan berekspansi keluar negeri. Rumah bahasa adalah salah satu bentuk persiapan Pemerintah Kota Surabaya menghadapi MEA 2015.
Editor: Antonius Eko