KBR, Jakarta - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta pemerintah mendatang kembali menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku sejak 2006.
Sekjen FSGI, Retno Listyarti, mengatakan Kurikulum 2013 yang saat ini dicoba terkesan dipaksakan. Dia menilai Kurikulum 2013 tidak melihat kesenjangan fasilitas pendidikan dan kemampuan siswa di daerah, Selain itu, banyak sekolah yang belum menerima buku Kurikulum 2013, dan para gurunya belum siap.
"Jakarta dan Papua jelas tidak bisa disamakan. Tapi kurikulum ini kemudian menyamakan. Artinya Kurikulum 2013 ini kan kurikulum nasional. Sementara Kurikulum KTSP yang 2006 lebih melihat keadaan sekolah dan daerah. Sehingga lebih cocok dengan daerah masing-masing," ujar Retno kepada KBR, Selasa (26/8) malam.
Sebelumnya, Sekjen FSGI, Retno Listyarti mendatangi tim transisi Jokowi-JK untuk menyampaikan penolakannya terhadap Kurikulum 2013. Dia menyerahkan catatan buruk pendidikan era SBY kepada presiden terpilih Joko Widodo.
Enam catatan itu adalah soal kurikulum, kekerasan dalam pendidikan, korupsi pendidikan, kebebasan organisasi guru, lunturnya keragaman di sekolah, serta menghapus ujian nasional. Retno mengatakan hanya menyerahkan temuan dan tidak akan menjalin komunikasi formal dengan tim transisi.
Editor: Antonius Eko