KBR, Jakarta - Kementerian Luar Negeri tengah menerapkan langkah pencegahan bagi warga negara Indonesia yang ingin bergabung menjadi relawan ISIS.
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa menjelaskan saat ini Kemenlu sedang menelusuri peta yang menjadi jalur kepergian warga negara Indonesia untuk bergabung dengan kelompok radikal tersebut.
“Kata kuncinya adalah pencegahan. Bagaimana kita memperoleh peta prosedur atau proses bagaimana seseorang dari tanah air kita bisa pergi ke suatu negara dan bergabung dengan kegiatan yang melanggar hukum seperti itu,” kata Marty di kantor Kementerian Luar Negeri.
Marty belum mau menjelaskan lebih rinci rencana pencegahan tersebut. Namun dia memastikan pencegahan itu diperkuat kerja sama dengan negara yang berkonflik langsung dengan ISIS.
“Karena sifatnya pencegahan jadi saya tidak bisa terlalu lugas menyampaikan bagaimana modalitasnya karena itu akan mengganggu efektivitas langkahnya. Tapi intinya kita akan bekerja sama dengan negara serta kedutaan negara terkait bagaimana kita bisa mencegah orang keluar negeri untuk melakukan tindakan seperti ini,” kata Marty.
Beberapa waktu lalu pemerintah Indonesia juga telah mengumumkan travel warning atau larangan bepergian ke negara yang sedang terjadi konflik seperti Afghanistan, Libya, Irak, Suriah, termasuk Libya.
Meski demikian, Marty menerangkan pencegahan ini tidak akan menggangu warga negara Indonesia yang ingin berkunjung ke luar negeri dengan maksud yang baik seperti bekerja, berwisata, dan bersekolah.
"Ini hanya relevan bagi warga negara Indonesia yang bermaksud ke luar negeri untuk berperang. Itu yang tidak kita inginkan terjadi," kata Marty.
Editor: Antonius Eko