KBR, Jakarta - Kepolisian masih berkomunikasi aktif dengan Majelis Ulama Indonesia di sejumlah daerah untuk mencegah perkembangan kelompok Negara Islam untuk Irak dan Suriah (ISIS).
Jalinan komunikasi ini diintensifkan dengan MUI yang berada di wilayah kantong perekrutan ISIS. Daerah itu di antaranya Jakarta, Solo, dan Poso. Juru Bicara Kepolisian Indonesia Ronny F Sompie menjelaskan, kepolisian tak bisa bekerja sendirian dalam menangkal paham ISIS di daerah-daerah tersebut.
"Semua daerah kita lakukan antisipasi. Karena perkembangan ISIS ini tidak bisa kita remehkan, abaikan. Semua tetap kita lakukan antisipasi dengan cara membentuk kerja sama secara imparsial dan tidak berdiri sendiri,” jata Ronny.
“Kita sangat mengandalkan upaya-upaya dari Kementerian Agama, Pemda, dan juga MUI. Karena MUI sudah sampai di tingkat kabupaten dan kota. Atau mungkin di tingkat kecamatan sudah ada.”
Ronny F Sompie menambahkan, hingga kini, institusinya terus melakukan upaya-upaya pencegahan. Satu di antaranya membangun jaringan komunikasi dengan masyarakat di tingkat RT dan RW.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperkirakan seratusan warga Indonesia telah ikut berperang di Suriah dan Irak bersama ISIS. Mereka yang kembali dari perang tersebut diperkirakan akan lebih radikal dan dapat merekrut warga lainnya untuk ambil bagian dalam ISIS.
Editor: Antonius Eko