Bagikan:

BNPT: Sekitar 30 Eks Tahanan Teroris Kembali Beraksi

Sekitar 30 dari 350 bekas tahanan kasus terorisme kembali terlibat aksi terorisme.

NASIONAL

Minggu, 24 Agus 2014 11:07 WIB

BNPT: Sekitar 30 Eks Tahanan Teroris Kembali Beraksi

tahanan teroris kembali menjadi teroris, 30 bekas tahanan teroris, 350 bekas tahanan teroris, deradikalisasi

KBR, Jakarta - Sekitar 30 dari 350 bekas tahanan kasus terorisme kembali terlibat aksi terorisme. Data ini merupakan rekap Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT dalam 14 tahun terakhir. Juru Bicara BNPT, Agus Surya Bakti mengakui pembinaan napi teroris di dalam lapas belum maksimal karena tidak ada program khusus deradikalisasi. Selain itu sikap masyarakat yang alergi terhadap bekas teroris juga menjadi sebab bekas napi kembali beraksi.

"Kita sebenarnya tidak berharap dia kembali ke komunitasnya. Karena kalau kembali ke sana, tiap hari mendengar cerita kekerasan, lama-lama jadi keras juga. Kita berharap dia kembali kepada masyarakat yang netral. Nah, itu masalahnya yang kita hadapi adalah masyarakat banyak yang tidak mau menerima mereka. Karena dianggap mereka bekas teroris,dia begini begitu. Akhirnya ada resistensi dari masyarakat. Akhirnya karena masuk ke sana nggak bisa, mau tidak mau dia kembali ke komunitas (teroris)-nya. Ini dia permasalahan yang lain," kata Agus saat menjadi pembicara dalam Pelatihan Profesionalisme Peliputan Isu Terorisme di Jakarta.

Ia juga mengklaim, BNPT sudah berusaha membantu kepolisian untuk mengadakan program deradikalisasi atau program untuk mengembalikan para bekas teroris menjadi warga kebanyakan. Tahun ini ada 20 napi teroris yang bebas dari tahanan. Dari pantauan BNPT, kelompok teroris sekarang berbentuk kelompok kecil. Misalnya jaringan kelompok Santoso di Poso. Teroris yang dulunya bertujuan menyerang secara fisik, kini menyasar pola pikir masyarakat. Untuk itu, BNPT mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh ajakan untuk menebar teror.

Editor: Fuad Bakhtiar

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending