KBR, Jakarta - Pengamat Ekonomi INDEF, Sugioyono memprediksi tahap awal pemerintahan calon presiden terpilih Joko Widodo bakal terkendala.
Menurut dia, beban subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tinggi membuat ruang gerak fiskal menjadi sempit. Sehingga, sejumlah program yang direncanakan Jokowi sulit terwujud. Kata dia, diperlukan keberanian ekstra untuk memasukkan program yang sesuai dengan visi dan misi Jokowi dalam APBN 2015 nantinya.
"Saya kira rencana-rencana besar misalnya membuat tol laut, itu tidak mudah untuk direalisasikan. Sehingga kalaupun punya rencana-rencana besar apa pun, nampaknya akan mengalami kesulitan,” ungkap Sugioyono.
“Termasuk antiimpor, misalnya, ingin swasembada atau apa, itu seringkali persoalannya, lahan tidak terpecahkan. Jadi kita memang perlu siapa pun presidennya harus mempunyai keteguhan untuk menjalankan visi misinya.”
Pada RAPBN 2015, pemerintahan menetapkan total subsidi energi sebesar Rp 413 triliun atau sekitar 20 persen dari total belanja negara.
Editor: Antonius Eko