Bagikan:

Tiap Tahun Perusahaan Asing Kemplang Pajak Hingga Rp 110 T

Praktik pengemplangan pajak di Indonesia telah merugikan pemasukan keuangan negara mencapai Rp 110 triliyun setiap tahunnya. Bahkan praktek ini telah menempatkan Indonesia sebagai negara kesembilan di Asia yang banyak menerima perusahaan asing dengan kemp

NASIONAL

Kamis, 15 Agus 2013 18:14 WIB

Author

Nur Azizah

Tiap Tahun Perusahaan Asing Kemplang Pajak Hingga Rp 110 T

perusahaan asing, pajak

KBR68H, Jakarta - Praktik pengemplangan pajak di Indonesia telah merugikan pemasukan keuangan negara mencapai Rp 110 triliyun setiap tahunnya. Bahkan praktek ini telah menempatkan Indonesia sebagai negara kesembilan di Asia yang banyak menerima perusahaan asing dengan kemplangan pajak terbesar. 


Peneliti dari perkumpulan Prakarsa Ahmad Maftuchan mengatakan, ini karena pemerintah masih lemah dalam memungut pajak terhadap perusahaan asing.


"Indonesia secara global menempati urutan kesembilan negara negara tertinggi yang banyak perusahaan perusahaan yang beroperasi di sini melakukan praktik penghindaran dan pengelakan pajak. Total uang yang keluar secara ilegal dari Indonesia satu dekade, ya, 2001-2010 itu lebih kurang 123 miliar US Dollar. Jika dirata rata setiap tahun kira kira 10, 9, kalau sekarang kurs 10.000, 110 Triliun potensi pajak korporasi multinasional yang hilang dari Indonesia sekitar Rp 110 Triliun," terang Maftuchan dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (15/8).


Ahmad Maftuchan mendesak pemerintah untuk meningkatkan pendapatan dari pajak. Pasalnya, dari 240 juta penduduk Indonesia, baru sekitar 22, 5 juta yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak. Sedangkan dari dua juta wajib pajak yang terdaftar, hanya 500 ribu yang membayar pajak. 


Perkumpulan Prakarsa juga mendesak pemerintah untuk membatalkan peraturan menteri Keuangan tentang tax holiday atau insentif buat investor yang justru berpeluang bagi perusahaan multinasional untuk menghindar dari pajak.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending