KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diimbau ikut terlibat dalam gerakan aksi jual dolar untuk memperkuat nilai tukar rupiah.
Pengamat Ekonomi Tony Prasetiantono mengatakan selain Presiden, imbauan menjual dolar juga perlu disampaikan kepada menteri dan pejabat negara lainnya. Sebab mereka diyakini mempunyai simpanan dolar yang relatif banyak.
Aksi menjual dollar yang dimiliki pejabat negara merupakan langkah nyata untuk memberikan teladan kepada rakyat, ketimbang hanya bicara tentang solusi tanpa aksi nyata.
“Kebutuhan dollar itu, atau menyimpan dalam dollar itu, katakanlah dia punya kekayaan 100 barangkali, 90 dia pegang rupiah, 10 dia bisa pegang euro, dollar dan sebagainya. Saya kira, komposisinya mestinya seperti itu. Saya kira, ini saatnya bagi para pemimpin terutama Presiden, Menteri dan Gubernur untuk menunjukkan kepada rakyat. Dia menjual dollarnya di counter-counter bank, kemudian diliput media massa. Sehingga himbauannya itu tidak hanya sekedar bicara, tapi langsung dengan aksi. Aksi Tauladan,“ ujar Tony dalam program Sarapan Pagi KBR68H, Rabu (28/8).
Tony Prasetiantono menambahkan, aksi menjual dollar milik pejabat memang bukan menjadi solusi utama memperkuat nilai tukar rupiah. Menurutnya, solusi cepat mengatasi masalah ini dengan menaikkan suku bunga. Kemarin Bank Indonesia sudah menaikan suku bunga. Namun langkah itu dinilai terlambat, sehingga menyebabkan terganggunya prekonomian.
Editor: Antonius Eko