KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri untuk membahas nilai rupiah yang anjlok.
Juru bicara Kepresidenan Bidang Ekonomi Pembangunan Firmanzah mengatakan, dalam rapat tersebut presiden akan perintahkan Menteri Keuangan Chatib Basri berkoordinasi dengan Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memantau rupiah.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 120 poin. Dari sebelumnya Rp 10.730 menjadi Rp 10.850 per USD.
"Presiden juga menginstruksikan kepada Menkeu untuk meningkatkan koordinasi dengan BI, LPS dan OJK. Semalem wapres juga mengadakan rapat khusus untuk membahas masalah itu dengan sejumlah kementerian. Hari ini presiden juga akan update dan langkah- langkah apa yang akan dilakukan terkait dengan terkanan eksternal di pasar keuangan global," kata Firmasyah di Kantor Presiden, Rabu (21/8).
Sebelumnya, pemerintah yang dipimpin Wapres Boediono malam tadi menggelar rapat khusus, merumuskan kebijakan demi memulihkan rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus melemah dalam dua hari terakhir. Pemerintah mengklaim telah memiliki serangkaian kebijakan yang menjadi solusi atas melorotnya nilai rupiah dan IHSG. Sementara itu, BI berencana menaikkan suku bunga bank dan melepas devisa negara ke pasar.
Editor: Antonius Eko