Rupiah Anjlok, Pengusaha Sulit Tentukan harga Jual Produk

KBR68H, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia mendesak pemerintah untuk segera menjaga stabilitas rupiah. Wakil ketua asosiasi Tutum Rahanta mengatakan, langkah itu perlu dilakukan agar pengusaha bisa menentukan harga jual produknya.

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika  yang tidak bisa diprediksi juga menimbulkan kebingungan di kalangan produsen dan pengusaha ritel. Namun, Tutum berharap, pemerintah segera menstabilkan nilai rupiah ketimbang menggalakkan investasi yang membutuhkan waktu lebih lama.

"Sementara kalau kita sebut rugi saya terlalu ini lah, ya, didramatisir. Memang kita akan bertahan coba dengan adanya pelesuan ini tetap, kan, masyarakat harus tetap membeli. Tidak ada sampai tidak makan. Ini yang kita harapkan jangan sampai daya beli itu merosot habis habisan. Bukan hanya kita yang rugi, semua bangsa ini akan rugi pasti akan kacau. Ini yang kita tidak mau. Nha sampai seberapa besar pemerintah dapat menahan secepatnya. Saya kira memang tidak bisa buru buru. Yang dikeluarkan paket pemerintah yang akan dirilis mungkin hari ini oleh Presiden, itu masih sangat normatif," terang Tutum dalam Program Sarapan Pagi KBR68H.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta menambahkan, kebanyakan pencapaian pengusaha ritel saat ini tidak sesuai sesuai target. Meski pengusaha ritel sempat mengalami puncak panen saat ramadhan dan Idul Fitri.

Namun, kata Tutum, melorotnya nilai rupiah kini mengakibatkan kenaikan harga barang yang menurunkan target pengusaha ritel meleset 5 hingga 10 persen.

Editor: Doddy Rosadi