KBR68H, Jakarta - Indonesia menolak rencana pembelian kapal-kapal nelayan oleh pemimpin oposisi Australia, Tony Abbot. Dirjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gellwynn Jusuf mengatakan pembelian kapal-kapal nelayan tersebut nantinya dapat mengancam ketahanan pangan para nelayan. Dia meminta para nelayan untuk mengabaikan tawaran negeri kangguru tersebut.
"Banyak kapal kita, bagaimana pun ini para pencari suaka yang ke sana, ya setiap kapal yang nganggur dia tawar. Ini kan sebenarnya masalah mekanisme pasar yang sebenarnya merupakan tidak ketahuan para nelayan kita. Cima kalau dia dibayar, tolong bawa saya ke Christmas Island, misalnya saya bayar sekian," kata Gellwynn dalam Program Sarapan Pagi KBR68H.
Gellwynn Jusuf menilai kebijakan Toni Abbot tersebut hanya bertujuan untuk meraup dukungan guna memperebutkan kursi Perdana Menteri Australia.
Rencana pembelian kapal-kapal milik nelayan Indonesia ini, bertujuan agar kapal-kapal tak digunakan pencari suaka. Pemimpin oposisi Australia, mengklaim telah menyiapkan anggaran sebesar 420 juta dollar Australia atau sekitar Rp 4 triliun, salah satunya untuk program pembelian kapal nelayan dari Indonesia.
Editor: Antonius Eko