KBR68H, Jakarta - Masyarakat yang mengikuti program mudik gratis partai politik diminta tetap kritis terkait penilaiannya terhadap partai penyelenggara kegiatan. Pengamat politik, Gungun Heryanto mengatakan masyarakat harus bisa menilai kredibilitas partai secara umum dan tidak menilainya hanya pada saat menggelar kegiatan mudik gratis saja. Masyarakat harus tetap waspada terhadap partai yang hanya memanfaatkan momentum mudik untuk meraih simpati
"Masyarakat juga harus punya kritisisme, artinya tidak semua aktivitas sosial yang dilakukan oleh para politisi itu dilakukan secara historis, artinya ada ketulusan dan kesalehan sosial di situ. No free lunch, tidak ada makan siang gratis. Kalau itu dipahami, tentu pemilih atau orang yang dijadikan objek dari political publicity si politisi atau partai itu juga tetap akan kritis," jelasnya saat dihubungi KBR68H, Minggu (4/8)
Pengamat Politik Gungun Heryanto menambahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus turut mengawasi aktivitas kegiatan mudik gratis parpol ini karena dikhawatirkan akan dijadikan sarana kampanye terselubung. Sejumlah partai politik berlomba-lomba mengadakan program mudik gratis bersama. Dalam kegiatan tersebut masyarakat diberikan fasilitas bus gratis untuk menuju kampung halaman. Partai yang menyelenggarakan diantaranya Demokrat, Golkar, PAN, dan PKB.
Editor: Fuad Bakhtiar