KBR68H, Yogyakarta - Menteri Perdagangan Gita Wiryawan meminta pengusaha tempe dan tahu tidak melakukan aksi mogok. Menurutnya, stok kedelai masih dapat bertahan hingga Oktober mendatang. Karena itu, tak ada alasan bagi para pengusaha tahu dan tempe untuk mogok.
Gita mengaku telah berbicara dengan anggota Koperasi Perajin Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI) untuk mencegah aksi mogok produksi.
"Nah, kemarin kekhawatiran yang disampaikan oleh kawan-kawan koperasi, lebih kepada kemungkinan terjadi kekurangan pasokan. Tetapi kita sudah pastikan karena kita sudah duduk bersama pengusaha terkait yang selama ini memasok kedelai ke pasar bahwa pasokan masih cukup hingga akhir tahun, pastinya sampai bulan Oktober masih cukup. Yang pasti minggu ini akan mengeluarkan izin. Sudah ada 22 perusahaan yang menyampaikan permohonan izin untuk mendatangkan kedelai dari luar," ujarnya.
Gita menambahkan, dalam waktu satu bulan ke depan kedelai impor dari negara Amerika dan Brasil dipastikan telah dikirim ke Indonesia. Enam ratus ribu ton kedelai impor tersebut diharapkan dapat menekan harga kedelai.
Sejumlah pengusaha tahu dan tempe mengancam melakukan mogok produksi karena tingginya harga kedelai. Bahkan di Bandung Jawa Barat, para pengusaha sudah mogok berproduksi selama dua hari, awal pekan lalu.
Editor: Antonius Eko