KBR68H, Jakarta- Dewan Kedelai Nasional Indonesia (DKNI) meminta pemerintah mengantisipasi permainan kartel yang memanfaatkan kondisi melonjaknya harga kedelai di pasaran.
Ketua Umum DKNI, Benny Kusbini mengatakan, pemerintah harus bisa memastikan stok kedelai tak disimpan lama oleh para importir. Selain itu kata dia, pemerintah juga harus memastikan bahwa importir tidak mengambil keuntungan yang besar terkait harga kedelai.
"Biasanya bisa dua bulan, kita lihat pengalaman bawang putih dan bawang merah kemarin. Jadi sekarang pemerintah harus melihat siapa Importir yang selama ini sudah memberi izin, kapan barangnya masuk, berapa yang masih ada digudang, apakah dia masih menyimpan di dalam gudang yang lain, ini yang harus ditelusuri. Selama ini tidak dilihat, lalu selama tidak ada pinalti dari pemerintah kepada yang melakukan kartel-kertel selama ini, selama ini kondisi ini tidak akan membaik" ujarnya kepada KBR68H saat dihubungi.
Produsen tahu tempe di sejumlah wilayah mengancam bakal mogok produksi karena melambungnya harga kedelai. Bahkan pembuat tahu dan tempe di Kabupaten Bandung Jawa Barat, sudah mogok berproduksi. Saat ini harga kedelai sebagai bahan baku utama tahu dan tempe menginjak harga Rp 9000 per Kg. Padahal harga normal sekitar Rp 7000 per Kg.
Editor: Suryawijayanti
Pemerintah Harus Antisipasi Kartel Kedelai
KBR68H, Jakarta- Dewan Kedelai Nasional Indonesia (DKNI) meminta pemerintah mengantisipasi permainan kartel yang memanfaatkan kondisi melonjaknya harga kedelai di pasaran.

NASIONAL
Senin, 26 Agus 2013 20:32 WIB


kedelai, impor, kartel
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai