KBR68H, Jakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menduga banyak orang yang mengambil keuntungan dari penguasaan Minyak dan Gas di Indonesia untuk kepentingan pribadi. Ini menyusul tertangkapnya Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini saat menerima suap dari bisnis pengelolaan minyak. Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas mengatakan, KPK harus mengusut tuntas semua pihak yang diduga terlibat mengambil keuntungan. Apalagi selama ini sektor migas merupakan sumber pemasukan negara nomer dua setelah pajak.
"Migas ini kan pemasukan nomer dua negara setelah pajak dan itu uangnya sangat banyak dan kita Muhammadiyah dulu anjukan usulan itu bukan karna anti asing tetapi kita ingin jangan sampai kita bangsa Indonesia dirugikan. Kita yang punya ladang dan kita yang punya minyak, tapi kita dirugikan karena ada karuptor-koruptor yang membuat kebijakan yang menikmati sendiri tetapi tidak memikirkan kerugian bagi negara", ujarnya kepada KBR68H saat dihubungi.
Sebelumnya, Muhammadiyah merupakan salah satu ormas yang menuntut pembubaran BP Migas. Muhammadiyah berpendapat UU Migas berpotensi melahirkan penyalahgunaan wewenang. Akhirnya permintaan Muhammadiyah dan sejumlah ormas lainnya itu dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK). Namun setelah berganti dikelola SKK migas, pengawasan pengelolaan tetap lemah. Ini semakin terbukti dengan terbongkarnya aksi suap terhadap kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. (Baca: Wakil Rudi Rubiandini Jadi Plt Kepala SSK Migas)
Editor: Nanda Hidayat
Muhammadiyah : Keuntungan Migas Banyak Untuk Kepentingan Pribadi
KBR68H, Jakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menduga banyak orang yang mengambil keuntungan dari penguasaan Minyak dan Gas di Indonesia untuk kepentingan pribadi.

NASIONAL
Rabu, 14 Agus 2013 22:45 WIB


Muhammadiyah, Keuntungan MigasKepentingan Pribadi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai