Bagikan:

Metta Tolak Permintaan Dokumen Palsu Asian Agri !

KBR68H, Jakarta- Penulis buku "Saksi Kunci", Metta Dharmasaputra tidak akan menyerahkan bukti atau dokumen yang menyebutkan adanya pemalsuan paspor yang dilakukan oleh petinggi Asian Agri pada 2006.

NASIONAL

Selasa, 20 Agus 2013 22:34 WIB

Metta Tolak Permintaan Dokumen Palsu Asian Agri !

Metta Dharmasaputera, Dokumen Palsu, Asian Agri !

KBR68H, Jakarta- Penulis buku "Saksi Kunci", Metta Dharmasaputra  tidak akan menyerahkan bukti atau dokumen yang menyebutkan adanya pemalsuan paspor yang dilakukan oleh petinggi Asian Agri pada 2006. Bukti itu sebelumnya diminta oleh petinggi Asian Agri melalui surat. Metta Dharmasaputra menegaskan, tidak akan menyerahkan bukti yang diminta itu. Kata dia, semua keterangan soal pemalsuan itu sudah dijelaskan di persidangan, dan diketahui oleh Asia Agri. (Baca: Asian Agri Harus Bayar Denda Rp 4,3 Triliun, Terbesar di Sepanjang Sejarah)

"Saya rasa tidak perlu ya menyerahkan kepada mereka. Karena pengadilannya sendiri mereka juga hadir. Dan yang menanyakan tentang paspor palsu juga kuasa hukum mereka. Saya kira, saya merekam dengan apa, mendengar langsung apa penjelasan yang diberikan Vincent di

Sebelumnya, penulis buku Saksi Kunci, Metta Dharmasaputra kembali menerima surat dari empat petinggi Asian Agri. Para petinggi itu adalah Semion Tarigan, Tio Bio Kok, Andrian dan Goh Bun Sen. Surat tersebut berisi empat poin permintaan. Antara lain, permintaan agar sang penulis buku menarik buku tersebut dari peredaran, dan permintaan dokumen dan bukti adanya pemalsuan paspor yang dilakukan oleh petinggi Asian Agri pada 2006, lalu. Namun, hal ini ditolak oleh Metta Dharmasaputra.

Vincentius Amin Susanto adalah bekas karyawan Asian Agri. Vincentius saat ini berada di bawah perlindungan LPSK karena mau bekerjasama untuk mengungkap kejahatan pajak yang dilakukan Asian Agri, 2006 lalu. (Baca: Ditjen Pajak Ancam Sita Aset PT Asian Agri)

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending