Bagikan:

Menunggu Lanjutan Dialog Rekonsiliasi Syiah Sampang

Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan rancangan dialog terkait persamaan persepsi antara ulama Madura, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan pihak yang bertikai rampung disusun.

NASIONAL

Kamis, 08 Agus 2013 15:41 WIB

Author

Eli Kamilah

Menunggu Lanjutan Dialog Rekonsiliasi Syiah Sampang

Dialog Rekonsiliasi, Syiah Sampang

KBR68H, Jakarta - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan rancangan dialog terkait persamaan persepsi antara ulama Madura, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan pihak yang bertikai rampung disusun.

Suryadharma mengatakan, draft yang disusun oleh tim yang diketuai oleh rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya tersebut akan dijadikan dasar untuk menyamakan persepsi dalam proses rekonsiliasi Syiah Sampang.

Namun, Menteri Suryadharma Ali tidak bisa memperkirakan kapan dialog rekonsiliasi akan kembali digelar.

"Kalau rekonsiliasi sudah selesai mereka bisa kembali ke kampung halamannya. Rekonsiliasi dalam arti sesungguhnya bisa tercapai, dan kita jamin aman. Kemudian kita serahkan teknis dialognya seperti apa. Itu kita serahkan di sana," kata Suryadharma di Istana Negara, Kamis (8/8).

Di satu sisi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah bertemu para tokoh dan ulama Madura dan jajaran pemerintah guna membicarakan percepatan solusi rekonsiliasi para pengungsi Syiah yang masih berada di rumah susun di Sidoarjo, akhir bulan lalu.

Dalam pertemuan itu, SBY meminta rekonsiliasi Syiah Sampang bisa dipercepat. Namun, beberapa kali dialog yang digelar tak berjalan mulus. Perwakilan Ulama Madura yang turut hadir dalam dialog kembali meminta penganut Syiah untuk bertaubat dan kembali ke Sunni. Namun, hal ini ditolak oleh jemaat Syiah Sampang. Mereka meminta agar SBY turun langsung memimpin rekonsiliasi, sesuai janjinya, Juli lalu.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending