KBR68H, Jakarta- Pemerintah dinilai terlambat merespon melemahnya rupiah terhadap dollar AS.
Pengamat Ekonomi Yanuar Rizky mengatakan, harusnya pemerintah memberikan respon saat dollar Amerika Serikat melemah dan rupiah menguat beberapa bulan lalu.
Caranya, Pemerintah bisa membeli dollar saat rupiah berada di kisaran Rp 9 ribuan, dan memasoknya ke perusahaan atau bank milik negara.
"Yang namanya pemerintah harus mendahului kurva dong, jangan mengikuti bandar. Salah satu caranya kan misalnya BI atau semua BUMN, mereka pasti beli dollar ketika harganya sekitar Rp 9.600. Nah, kenapa ga pemerintah itu lakukan, ya sudah, yang Rp 9.600 itu direalisasikan gain (keuntungan, red.) saja, tapi gain nya Rp100 rupiah jadi Rp 9.700. Nah, dengan Rp 9.700 itu kasih ke BUMN. Dia sudah gain kok mencatat laba Rp100. Nah yang uang dollarnya untuk memberikan impor-impor persediaan tiga bulan ke depan," ujar Yanuar kepada KBR68H di Jakarta, Kamis (22/8).
Nilai tukar rupiah sudah tertekan beberapa hari terakhir, hingga malam ini rupiah berkisar 11.502 rupiah per dollar Amerika.
Tahu begitu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru baru akan mengeluarkan paket kebijakan pada Jumat besok. Dua di antara kebijakan tersebut yakni mendorong laju investasi dan mengendalikan harga-harga.
Editor: Anto Sidharta
Lambat, Respon Pemerintah soal Melemahnya Rupiah
Pemerintah dinilai terlambat merespon melemahnya rupiah terhadap dollar AS. Pengamat Ekonomi Yanuar Rizky mengatakan, harusnya pemerintah memberikan respon saat dollar Amerika Serikat melemah dan rupiah menguat beberapa bulan lalu.

NASIONAL
Kamis, 22 Agus 2013 21:03 WIB


Respon Pemerintah, Melemahnya Rupiah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai