KBR68H, Jakarta – Nilai tukar rupiah kembali melemah sebesar 4,5 persen terhadap dolar Amerika Serikat. Saat ini, nilai Rupiah terhadap dolar mencapai Rp 10,285. Penyebabnya karena keputusan The Fed menghentikan pencetakan uang secara besar-besaran atau quantitative easing (QE).
Meskipun demikian, Menteri Keuangan Chatib Basri memastikan, pelemahan rupiah tidak perlu dikhawatirkan, karena rupiah hanya terdepresiasi sebesar 4,5 persen. Sedangkan, mata uang negara lain, seperti India atau rupee terdepresiasi hingga mencapai 13 persen.
“Saya kira tekanan pada rupiah masih akan terus, tetapi sejauh ini kalau saya lihat sebetulnya rupiah masih pada level yang compereble dengan mata uang lain. Saya ambil contoh yang paling sederhana yah, Australain Dolar dulu di atas 10 ribu kan terhadap Rupiah, sekarangkan Rp 9200. Artinya Rupiah lebih menguat terhadap Australian Dolar. Rupee juga dropnya sampai 13 persen, di kita sekitar 4,5 persenan. Jadi sejauh ini masih inline, tetapi preasure terhadap mata uang di merging market pasti akan kuat, begitu juga pada stok market, begitu juga pada bond year," ujarnya kepada wartawan saat acara Open House di kediamannya.
Menteri Keuangan Chatib Basri, menambahkan pemerintah tengah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi pelemahan Rupiah. Salah satu caranya dengan menarik investor asing sebanyak-sebanyaknya.
Editor: Nanda Hidayat
Lagi, Rupiah Melemah Atas Nilai Dolar
KBR68H, Jakarta

NASIONAL
Kamis, 08 Agus 2013 21:53 WIB


nilai rupiah, dolar, portalkbr.com
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai