KBR68h, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM mengubah konsep sekolah deradikalisasi teroris di Sentul Bogor menjadi penjara. Sebelumnya sekolah deradikalisasi itu dibuat dengan konsep pusat pelatihan non penjara.
Pusat pelatihan itu untuk menghilangkan sifat radikal teroris. Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham, Bambang Krisbanu mengatakan pusat deradikalisasi itu akan dibuat menjadi penjara khusus teroris karena pihaknya mengalami kesulitan menangani narapidana kasus terorisme. Nantinya semua teroris akan dikurung di sana.
“Di luar Tanjung Gusta, ada hampir setiap saat para kalapas rutan dihadapkan masalah kecil, tapi kalau salah penanganan menjadi besar. Contohnya saat jam kunjung habis, mau pergantian regu jaga, istri dari narapidana yang teroris ini semuanya kan harus keluar dulu karena mau dihitung, mereka tidak mau diperlakukan begitu. Petugas kami sampai dituding-tuding, didorong-dorong, dimaki-maki. Jadi di mata mereka, kami sudah tidak ada harganya.” Ujar Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham, Bambang Krisbanu.
Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham, Bambang Krisbanu menambahkan pembangunan penjara khusus teroris itu untuk mengurangi kelebihan kapasitas di penjara yang memicu berbagai kerusuhan dan pembakaran Lembaga Pemasyarakatan. Kata dia pembangunan penjaga khusus teroris ini belum rampung. Proyek ini sudah berjalan sejak tahun lalu.
Editor: Doddy Rosadi
Konsep Sekolah Deradikalisasi Teroris di Sentul Diubah
KBR68h, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM mengubah konsep sekolah deradikalisasi teroris di Sentul Bogor menjadi penjara. Sebelumnya sekolah deradikalisasi itu dibuat dengan konsep pusat pelatihan non penjara.

NASIONAL
Senin, 26 Agus 2013 15:41 WIB


sekolah deradikalisasi, teroris, konsep diubah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai