Bagikan:

Ini Sikap Demokrat soal Surat Kaleng Rudi Rubiandini

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai surat kaleng permintaan maaf yang dikirimkan tersangka suap, Rudi Rubiandini telah mencemarkan nama baik partainya.

NASIONAL

Minggu, 18 Agus 2013 19:20 WIB

Ini Sikap Demokrat soal Surat Kaleng Rudi Rubiandini

Demokrat, Surat Kaleng Rudi Rubiandini

KBR68H, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai surat kaleng permintaan maaf yang dikirimkan tersangka suap, Rudi Rubiandini telah mencemarkan nama baik partainya.

Oleh sebab itu, dia mengaku akan menelusuri kebenaran surat bekas kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tersebut. Dia menegaskan, sumber dana penyaringan calon presiden Demokrat harus bersih, seperti yang diamanatkan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.

“Saya kira kalau sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Umum yaitu SBY bahwa dana yang akan dipergunakan berasal dari sumber-sumber yang halal, saya kira ini sebuah penyelewengan. Yang disebutkan oleh Pak SBY bahwa dana nantinya yang bersumber dari yang halal itu ya kita tidak pernah tahu," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menambahkan, dana yang dikumpulkan partainya untuk menggelar konvensi calon presiden akan diaudit oleh lembaga independen.

Kemarin, surat permintaan maaf atas nama bekas Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini tersebar. Surat itu menunjukan bahwa suap yang ia terima atas desakan pengurus partai berkuasa yang akan menggelar penjaringan calon presiden 2014 mendatang.

Rudi ditangkap KPK karena diduga menerima suap dari perusahaan jual beli minyak, Kernel Oil. Dalam penangkapan itu, KPK menyita sejumlah barang bukti, seperti uang dalam pecahan Dollar sebesar Rp 7 miliar lebih.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending