KBR68H, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan banyak daftar pemilih sementara yang tidak akurat.
Anggota Bawaslu Daniel Zuchron mengatakan, akurasi data yang tidak benar itu terdapat di 16 provinsi di seluruh Indonesia. Bahkan Bawaslu mencatat provinsi Riau, Sumatera Selatan dan Sulawesi Barat termasuk tiga daerah yang paling tinggi nilai akurasinya tidak benar.
Sejauh ini Bawaslu telah mengaudit sebanyak 1.733.870 orang di sepuluh ribu TPS di seluruh Indonesia.
"Seperti Provinsi Sumatera Selatan kemudian Riau dan Sulawesi Barat itu itu prosentasenya sangat tinggi untuk tidak proseduralnya penetapan DPS di tingkat kelurahan, karena tidak dilakukan melalui pleno di TPS setempat. Itu didapatkan, karena kita memotret dari beberapa TPS." ujar Daniel Zuchron.
Data yang dihimpun Bawaslu sampai 1 Agustus 2013 diverifikasi dalam beberapa ketegori pendataan. Di antaranya Provinsi Kalimantan Tengah, terkait akurasi nama, Bawaslu menemukan 4,55 % nama yang tidak benar. Selain itu, 4, 66 % tempat lahir yang tidak benar, dan 5,53 % jenis kelamin yang tidak benar.
Lalu 11,12% tanggal lahir tidak benar, 10,34% umur tidak benar dan 5,70% status perkawinan tidak benar dari provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sedangkan persentase parpol yang belum mendapatkan salinan DPS dari PPK tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 94,03% disusul Riau sebesar 74,83% dan Sulawesi Utara sebesar 69,69%.
Editor: Anto Sidharta
Gambaran Kacaunya DPS Pemilu 2014
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan banyak daftar pemilih sementara yang tidak akurat.

NASIONAL
Rabu, 21 Agus 2013 19:57 WIB


DPS Pemilu 2014
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai