KBR68H, Jakarta- Dewan Perwakilan Rakyat meminta Komisi Penyiaran Indonesia fokus mencari strategi baru dalam pengawasan program televisi. Anggota Komisi Penyiaran DPR Max Sopacua mengatakan, strategi pemberian teguran tidak memperbaiki mutu siaran. Menurutnya, selama ini siaran TV merusak moral bangsa. (Baca: Tayangan Agama di TV Lebih Banyak dari Sisi Hiburan)
"Strategi KPI yang baru ini dari KPI yang baru ini perlu dimantapkan untuk lebih mendalam di bidang pengawasan. Di bidang pengawasn tidak hanya memberi surat teguran, tapi ada hal-hal lain yang harus ditindaklanjut. Jadi, tidak seperti ketika Bukan Empat Mata ditegur dan menjadi Bukan Empat Mata. Kita akan bicarakan dulu karena ini berkaitan dengan Undang-undang no 32 karena mereka akan bertahan mati-matian dengan trik yang mereka lakukan," kata Anggota Komisi Penyiaran DPR Max Sopacua ketika dihubungi KBR68H.
Anggota Komisi Penyiaran DPR Max Sopacua menambahkan, anak-anak juga perlu perlindungan dari acara televisi yang merusak moral. Awal bulan lalu, Dewan Perwakilan Rakyat melantik 9 anggota KPI baru. Selama ini, KPI banyak memberikan teguran dan sanksi pada acara siaran. KPI bahkan sempat meminta penghentian tayangan di TV. Namun, penyelenggara siaran berkelit dengan mengganti nama acara siaran yang dilarang dengan isi yang sama. (Baca: KPID Jatuhkan Lima Sanksi pada Stasiun TV Nasional)
Editor: Nanda Hidayat
DPR Minta KPI Atur Strategi Baru Awasi TV
KBR68H, Jakarta- Dewan Perwakilan Rakyat meminta Komisi Penyiaran Indonesia fokus mencari strategi baru dalam pengawasan program televisi.

NASIONAL
Minggu, 11 Agus 2013 08:31 WIB


pengawasan siaran tv, kpi, dpr, portalkbr.com
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai