Bagikan:

Atasi Masalah Ekonomi, Biodisel Bukan Jawaban !

KBR68H, Jakarta - Pengamat Energi, Marwan Batubara menilai peningkatan penggunaan biodiesel atau bahan bakar terbarukan sebagai tindak lanjut pengurangan impor minyak dan gas (migas) masih sulit dilaksanakan saat ini.

NASIONAL

Jumat, 23 Agus 2013 21:43 WIB

Atasi Masalah Ekonomi, Biodisel Bukan Jawaban !

biodisel, energi terbarukan, krisis ekonomi, portalkbr.com


KBR68H, Jakarta - Pengamat Energi, Marwan Batubara menilai peningkatan penggunaan biodiesel atau bahan bakar terbarukan sebagai tindak lanjut pengurangan impor minyak dan gas (migas) masih sulit dilaksanakan saat ini. Penyebabnya karena  kurangnya sejumlah infrastruktur pendukung program tersebut. Kata dia pemerintah harus mulai membangun dan mengembangkan berbagai fasilitas pendukung agar kedepannya biodiesel benar-benar menjadi energi altenatif selain migas. (Baca: Inilah Empat Kebijakan Penyelamatan Rupiah)

"Ada banyak hal ya, pertama memang pemerintah itu sendiri tidak punya road map program-program yang jelas tentang itu. Kedua pemerintah tidak punya lembaga yang jadi penanggung jawab dari kegiatan itu. Yang ketiga pemerintah memang tidak punya target-target terukur apa yang ingin dicapai itu akan dilaksanakan. Minimal tiga itu akan menunjukkan bahwa pemerintah memang tidak optimal atau gagal untuk mewujudkan rencana pengembangan EBT (Energi Baru

Pengamat Energi, Marwan Batubara menambahkan, program pengembangan biodiesel tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Harus ada perencanaan jangka panjang yang terukur dan tepat sasaran untuk bisa mewujudkannya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengumumkan sejumlah paket kebijakan untuk mengatasi krisis ekonomi. Salah satu nya adalah kebijakan pengurangan impor migas dan mendorong peningkatan penggunaan biodiesel sebagai gantinya. (Baca: Energi Terbarukan di Indonesia Jalan di Tempat)

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending