Bagikan:

Proteksi Lewat BPJS Ketenagakerjaan, Menakar Pentingnya Asuransi Jaminan Sosial untuk Mahasiswa KKN

Peraturan dari Menteri Tenaga Kerja serta Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, mahasiswa KKN perlu mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan dan jaminan kecelakaan kerja.

NASIONAL

Senin, 14 Jul 2025 07:38 WIB

KKN

Penyerahan simbolis kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan mahasiswa KKN USM di Semarang, Selasa (8/7/2025). (ANTARA/HO-Pribadi)

KBR, Solo – Universitas Sebelas Maret (UNS) menjalin kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan jaminan sosial kepada ribuan mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Proteksi ini diberikan untuk melindungi para mahasiswa yang akan mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan dua program, yakni jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM).

“Tentu di kami BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan tupoksi melindungi dalam program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian,” ujar Deputi Learning and Development BPJS Ketenagakerjaan Suwilwan Rachmat di sela pelepasan mahasiswa KKN di Kampus UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/7/2025) dikutip dari ANTARA.

Suwilwan mengatakan sesuai dengan peraturan dari Menteri Tenaga Kerja serta Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, mahasiswa KKN perlu mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan dan jaminan kecelakaan kerja.

Ia mengatakan kerja sama dengan pihak UNS kali ini merupakan tahun kedua dan manfaatnya sudah dirasakan oleh para mahasiswa maupun UNS sendiri.

“Kami secara masif mendorong semua kampus untuk melindungi mahasiswa KKN. Yang terakhir kemarin UGM, Unnes juga sudah. Juga sudah beberapa kampus negeri dan swasta yang sudah kami cover,” katanya.

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melepas 3.868 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode Juli–Agustus 2025 pada Selasa (8/7/2025). Foto: uns.ac.id

Belasan Ribu Mahasiswa KKN UNS Diproteksi

Rektor Universitas Sebelas Maret UNS Solo, Hartono mengatakan ribuan mahasiswa UNS disebar ke berbagai daerah untuk memajukan potensi kawasan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Hartono menekankan komitmennya terus mendorong inovasi mahasiswa dalam KKN memberikan solusi berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.

"Dari 54 program yang ditawarkan Pemprov Jateng, UNS telah mengambil 17 di antaranya, termasuk KKN tematik. Pentingnya menemukan produk unggulan di setiap daerah dikembangkan punya nilai ekonomi dan manfaat semua. Jumlah mahasiswa yang KKN periode Juli-Agustus 2025 sekitar 3.868 orang, yang tersebar di sembilan provinsi dan 43 kabupaten,” ujar Hartono di hadapan ribuan mahasiswa dan dosen pendamping KKN UNS Solo di kampus setempat, Selasa (8/7/2025).

Lebih lanjut Hartono menjelaskan sembilan provinsi tersebut meliputi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.

Wagub Jateng Tekankan Pentingnya Perlindungan Mahasiswa KKN

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengatakan pentingnya perlindungan sosial bagi mahasiswa yang sedang menjalankan tugas pengabdian masyarakat itu. Berkaca dari tragedi yang menimpa UGM dan kampus berbagai daerah.

"Tidak sedikit lokasi KKN yang rawan seperti di lereng gunung maupun pedalaman lain, mereka perlu mendapat perlindungan,” tegas Taj Yasin di Solo, Selasa (8/7/2025).

Wagub Jateng Taj Yasin didampingi pejabat kampus setempat saat melepas ribuan mahasiswa UNS Solo yang akan KKN di berbagai daerah, Selasa (8/7/2025). Foto : KBR / Yudha Satriawan


Yasin berharap seluruh universitas yang melaksanakan KKN juga responsif dengan memberikan perlindungan jaminan sosial pada para mahasiswa itu.

Dia juga memaparkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan puluhan kampus di Jateng untuk mendukung pembangunan dalam lima tahun pemerintahan, termasuk lewat program KKN tematik.

" Kita sudah kerjasama dengan 44 kampus di Jateng. Ini merupakan langkah yang sebelumnya belum ada, belum pernah dilakukan secara bersama-sama. Ada pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, pariwisata, pengentasan kemiskinan, dan program lainnya. Misal saat ini sering terjadi banjir rob di pesisir Pantura, ya kita bangun Giant Sea Wall untuk mencegah banjir atau tenggelam kawasan itu,” jelasnya.

KKN Butuh Waktu Puluhan Hari di Daerah Pengabdian

Adi Nugroho, mahasiswa Fakultas Teknik peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama timnya selama 45 hari akan melakukan mitigasi bencana di kawasan Wonosobo.

Menurut Adi, timnya bertekad inovasi teknologi bagi daerah lokasi KKN mulai pekan depan.

"Lokasi kan di lereng gunung di Wonosobo Jawa Tengah. Kita sudah survey dan kumpulkan data, kawasan itu rawan bencana. Pentingnya Early Warning System kebencanaan di kawasan itu. Nanti kita coba buat teknologi sederhana tapi berdampak dan bisa menyelamatkan warga di daerah rawan bencana itu,” ungkap Adi di Solo, Selasa (8/7/2025).

Tak hanya Adi, ada juga Nurul mahasiswa Fakultas Ekonomi memilih mengembangkan ekonomi sirkular kawasan desa wisata di luar pulau Jawa, lokasi KKN-nya.

"KKN ku di Nusa Tenggara Barat (NTB), di sana ada desa yang potensi alam dan wisata belum maksimal. Warga masih kesulitan bahasa asing. Kebetulan di tim saya ada teman yang kuliah di bahasa Inggris, Mandarin, dan lainnya. Rencana, anak-anak muda di sana kita gali potensinya menjadi guide wisata. Kita ajarkan bahasa asing secara gratis dan intensif selama 35 hari,” tutur Nurul di Solo, Selasa (8/7/2025).

“Selain itu, perempuan dan laki-laki dewasa yang biasa menjadi nelayan, kita ajak untuk memanfaatkan kemampuannya mengolah bahan baku dari laut setempat menjadi makanan kering siap saji dalam kemasan atau souvenir yang bisa menjadi sumber ekonomi keluarga,” tambah Nurul.

Kelompok 22 Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS Surakarta menciptakan alat perangkap sampah yang disebut collect and gather trash for sustainability (Congrats). Foto: ANTARA

Proteksi Bukan Hanya untuk Mahasiswa KKN tapi juga Praktik Kerja atau Magang

Deputi Learning and Development BPJS Ketenagakerjaan Suwilwan Rachmat menambahkan, program perlindungan tersebut bukan hanya untuk mahasiswa yang tengah menjalankan KKN tetapi juga program PKL.

“Jadi kalau mahasiswa praktik itu kan mereka sudah masuk ke industri. Artinya mereka sudah keluar kampus, sudah seperti pekerja lainnya,” katanya.

Bahkan, untuk mahasiswa yang mengalami kecelakaan kerja, seperti halnya peserta yang lain juga berhak mendapatkan pendampingan hingga ia sembuh.

“Jadi walaupun ini programnya untuk mahasiswa tapi apa yang diterima manfaatnya sama dengan kawan-kawan industri. Termasuk mendapatkan pendampingan sampai dia sembuh, bahkan misalnya jika dia nanti harus pakai alat bantu jalan,” katanya.

Dasar Aturan Hukum Soal Mahasiswa KKN Berhak Mendapat Jaminan Sosial

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 2021 mengatur tentang tata cara penyelenggaraan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua bagi mahasiswa yang mengikuti kerja praktik, KKN, dan magang.

Beberapa kampus telah menjalin kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk mengikutsertakan mahasiswa KKN dalam program ini.

Mengutip dari bpjsketenagakerjaan.go.id, manfaat BPJS Ketenagakerjaan untuk Mahasiswa KKN:

Perlindungan Kecelakaan Kerja:

Jika terjadi kecelakaan saat menjalankan KKN, mahasiswa akan mendapatkan perlindungan biaya perawatan medis tanpa batas.

Perlindungan Kematian:

Jika terjadi risiko kematian saat menjalankan KKN, mahasiswa akan mendapatkan santunan kematian.

Perlindungan Selama Masa KKN:

Perlindungan ini mencakup perjalanan pergi, saat kegiatan di lokasi, dan perjalanan pulang.

Pentingnya Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan:

  • Memberikan rasa aman dan nyaman bagi mahasiswa selama menjalankan KKN.
  • Memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.
  • Mempersiapkan mahasiswa sebagai calon tenaga kerja yang memahami hak dan kewajibannya.
  • Dengan adanya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan, diharapkan kegiatan KKN dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi mahasiswa dan masyarakat.
Tim SAR Ambon melakukan pencarian terhadap rombangan mahasiswa KKN Universitas Gajah Mada (UGM) yang mengalami kecelakaan kapal di Pulau Wahr, Maluku Tenggara, Maluku, Selasa (1/7/2025). Dalam insiden tersebut dua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan 10 lainnya selamat. ANTARA FOTO/HUMAS BASARNAS

BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Mahasiswa UGM yang Meninggal saat KKN

BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kepada keluarga dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang meninggal dalam insiden longboat terbalik saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara.

Mengutip dari ANTARA, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta Rudi Susanto dalam keterangan di Yogyakarta, mengatakan ahli waris masing-masing almarhum menerima santunan Rp70 juta, terdiri atas santunan kematian akibat kecelakaan kerja, santunan berkala, dan bantuan pemakaman.

"Santunan ini memang tidak dapat menggantikan kehilangan, tetapi semoga dapat meringankan beban keluarga," katanya.

Rudi menjelaskan kedua mahasiswa UGM yang wafat, Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo, telah didaftarkan sebagai peserta aktif program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan oleh kampus.

Kecelakaan Mahasiswa KKN UGM di Maluku Tenggara

Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Septian Eka Rahmadi (Fakultas Teknik) dan Bagus Adi Prayogo (Fakultas Kehutanan) meninggal akibat mengalami kecelakaan laut di perairan Pulau Wahr, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara.

Kedua mahasiswa tersebut meninggal dunia saat sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara. Kedua jenazah mahasiswa UGM itu telah dipulangkan ke daerah asal masinh-masing, Rabu (2/7/2025).

Menyikapi insiden itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) akan memberikan pendampingan psikologis kepada seluruh korban selamat dari kecelakaan laut yang terjadi di perairan Pulau Wahr, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara pada Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 13.30 WIT.

Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Arie Sujito mengatakan, selain mengutamakan pemulangan dua jenazah mahasiswanya, pihaknya juga memprioritaskan keselamatan dan kesehatan seluruh korban selamat.

“Kami juga terus melakukan pendampingan sikologis kepada keluarga korban, mahasiswa yang terdampak saat KKN di lokasi kejadian,” kata Arie di UGM, Rabu (2/7/2025).

Diceritakan Arie, korban kecelakaan long boat berjumlah 12 orang yang tujuh orang di antaranya adalah mahasiswa KKN UGM. Mereka tengah bertugas untuk mengangkut material yaitu pasir, untuk membuat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Debut, Maluku.

"Jadi rombongan tersebut dalam rangka mengangkut pasir untuk pembuatan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Debut sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat," jelasnya. 

Sementara Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM Yogyakarta Djarot Heru Santoso mengungkapkan, mahasiswa KKN UGM saat itu tengah bertugas membawa karung pasir untuk pembuatan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dengan menggunakan long boat yang biasa dipakai untuk mengangkut pasir.

“Kemudian yang trip kedua ini di long boat itu ada 16 karung pasir beserta 12 orang di dalamnya, lima penduduk setempat dan tujuh mahasiswa kita. Semuanya berjalan lancar dan itu dalam ukuran yang sangat wajar di sana, tidak ada hal keberatan, atau beban berat,” ujarnya.

Selain BPJS Ketenagakerjaan, Diperlukan Perlindungan Keamanan Mahasiswa KKN

Sekretaris Universitas, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu menegaskan, perlindungan keamanan selama KKN akan ditinjau ulang terutama untuk lokasi-lokasi terpencil seperti wilayah kepulauan.

"Meski lokasi tersebut sudah pernah digunakan dalam KKN sebelumnya, faktor cuaca ekstrem kini menjadi perhatian serius. Panduan, pembekalan, dan peralatan keselamatan memang telah diberikan, namun ke depan akan diperketat, termasuk untuk lokasi-lokasi rawan,” jelasnya.

Pendampingan psikologis, lanjut Andi, tak hanya diberikan kepada mahasiswa selamat dari insiden tersebut. Mahasiswa yang tergabung dalam unit KKN Manyeuw juga pendampingan intensif.

"Tim psikologi dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) terlibat langsung. Mahasiswa diberikan opsi, tetap melanjutkan pengabdian atau kembali ke Yogyakarta," paparnya.

“Kita tidak akan membebani adik-adik mahasiswa. Keselamatan dan kemanusiaan adalah prinsip tertinggi yang kami pegang dalam pelaksanaan Tri Dharma pengabdian,” lanjut Andi.

Baca juga:

Mahasiswa Hukum Sejumlah Universitas Gugat Proses PAW DPR ke MK

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending