KBR, Jakarta – Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menilai pengangkatan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II bisa memicu konflik kepentingan. Thomas yang merupakan Bendahara Umum Partai Gerindra, juga merupakan keponakan dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Ini menjadi catatan penting bahwa wamenkeu ini adalah keponakan dari presiden terpilih yaitu Pak Prabowo, yang tentunya ini akan menghadirkan prasangka publik akan conflict of interest di dalam proses pengambilan kebijakan maupun kerja-kerja yang akan dilakukan wamenkeu II," kata Peneliti dari FITRA Badiul Hadi kepada KBR, Jumat (19/7/2024).
Badiul juga mempertanyakan efektivitas kerja Thomas sebagai wakil menteri keuangan II di sisa tiga bulan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Kita juga tidak tahu seefektif apa kerja dari wamenkeu II ini karena kan sisa waktunya juga sangat pendek. Dan saya kira pembahasan APBN juga sudah tinggal masuk finalisasi," ujarnya.
"Mungkin secara politis akan diarahkan ke lima tahun ke depan agar Pak Prabowo punya orang yang memahami proses awal penyusunan APBN ini dan memperkuat posisi di lima tahun ke depan," jelasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Thomas akan bertugas membahas perencanaan program Presiden Terpilih Prabowo Subianto di RAPBN 2025.
Menkeu mengatakan, masuknya Thomas akan mempermudah komunikasi pembahasan program yang sebelumnya dilakukan dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi. Thomas merupakan anggota dari tim tersebut.
"Karena ini adalah to period transisi. Jadi dengan masuknya Mas Tomi dalam hal ini, kami memang dalam tiga bulan ke depan, kami sedang menyusun APBN 2025. Jadi memang fokusnya untuk Mas Thomas nanti akan ikut di dalam penyusunan RAPBN 2025 tersebut. Ini sekarang dalam tahap penyusunan berdasarkan pembahasan dengan DPR yang kemarin sudah dilakukan. Tentu dengan masuknya Mas Thomas di sini akan membuat seluruh komunikasinya jauh lebih mudah," kata Sri Mulyani di kantornya, Kamis (18/7/2024).
Kemarin, Presiden Jokowi melantik tiga wakil menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta.
Mereka adalah Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung. Dari tiga nama itu hanya Yuliot yang merupakan ASN pejabat karir.
Baca juga: