KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan angka diabetes pada anak di tanah air meningkat dalam beberapa tahun terakhir,dan mencapai tingkat yang cukup mengkhawatirkan.
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Yudi Pramono mengatakan kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat dalam 13 tahun terakhir. Ia menyebut diabetes ditemukan paling banyak pada anak berusia 10 hingga 14 tahun.
"Prevalensi diabetes melitus tipe 2 pada anak meningkat 70 kali lipat antara tahun 2010 - 2023. Kondisi ini diperparah ketika pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Untuk prevalensi diabetes melitus tipe 2 pada anak tahun 2010 adalah sebesar 0,02 persen per 100 ribu anak. Sementara di 2023 meningkat menjadi 1,96 persen per 100 ribu anak," ujar Yudi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (1/7/2024).
Yudi juga mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara dengan konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) tertinggi di Asia Pasifik.
"Tentunya ini membutuhkan perhatian kita bersama untuk melakukan langkah-langkah konkret untuk mencegah resiko penyebab penyakit tidak menular di Indonesia ini," tutur Yudi.
Berdasarkan data yang dipaparkan Kemenkes, sebanyak 89 persen penduduk Indonesia mengkonsumsi minimal 1 jenis minuman manis setiap harinya dan ditambah dengan konsumsi gula dari sumber lain yang tidak terhitung.
Baca juga:
- Kemenkes: Industri Farmasi Lebih Suka Pakai Bahan Baku Impor