Bagikan:

Temui Jokowi, Mahasiswa PMII Bahas Pemilu dan IKN

"Ini membuktikan bahwa aktivis hari ini juga bisa berkontribusi terhadap pembangunan negeri pada masa yang akan datang,"

NASIONAL

Selasa, 25 Jul 2023 14:55 WIB

Author

Heru Haetami

PMII

Ketum PB PMII Abdullah Syukri usai diterima Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/07/23). (Antara/Indra Arief)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menerima Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/07/23). Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri mengatakan, dalam pertemuan tersebut PB PMII menyampaikan sejumlah hal, antara lain kajian akademis tentang Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Tadi kita menyampaikan hasil kajian kami dari PB PMII tentang IKN. Jadi kita membuat jurnal akademis setebal 350 halaman yang mana ini membuktikan bahwa aktivis hari ini juga bisa berkontribusi terhadap pembangunan negeri pada masa yang akan datang," ujar Abdullah Syukri seusai diterima Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/07/23)..

Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri menambahkan, PB PMII juga menyampaikan sejumlah hal yang berkaitan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca juga:

- Jokowi: Jalan-jalan di Seluruh Provinsi Banyak Perlu Perbaikan

- Reshuffle Politik Balas Budi di Ujung Pemerintahan Jokowi

Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri mengatakan, yang menjadi perhatian organisasinya adalah bagaimana mencerdaskan pemilih muda dalam gelaran pesta demokrasi tersebut melalui berbagai kegiatan di berbagai tingkatan organisasi.

"PMII dari tingkatan paling bawah rayon, komisariat, cabang, PKC di level provinsi, dan PB, kalau kita hitung ribuan forum seminar, pelatihan workshop, dan lain sebagainya untuk mencerdaskan pemilih muda karena besok kita menghadapi pesta pemilu yang 50 persen lebih pemilihnya adalah pemilih muda," jelasnya.

Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending