KBR, Jakarta- Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam meminta Airlangga Hartarto mundur dari jabatannya sebagai ketua umum partai.
Menurut Ridwan, pemeriksaan Airlangga dalam kasus korupsi minyak goreng oleh Kejaksaan Agung telah mencoreng nama partai beringin itu.
"Karena Airlangga naik jadi Ketua Umum Partai Golkar itu adalah hasil Munaslub pada saat Pak Novanto dan komitmennya adalah GMPG, Golkar bersih. Kalau sudah dipanggil oleh Kejaksaan 12 jam, apa itu masih dikatakan bersih. Daripada Pak Airlangga ini merusak dirinya dan merusak partai silahkan mundur," kata Ridwan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Ridwan menyebut jika Golkar tetap mempertahankan Airlangga sebagai ketua umum, maka bisa berdampak pada elektabilitas partai berlambang beringin tersebut.
Ridwan pun ingin agar musyawarah luar biasa atau munaslub segera digelar. Ia pun tidak mempersoalkan siapa saja yang nantinya menjadi suksesor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut.
Baca juga:
- Revisi UU Pemilu, Golkar Ingin Pileg dan Pilpres Dipisah
- Survei Elektabilitas Parpol Charta Politika: PDI Perjuangan Masih Jadi Juara
Sebelumnya, gejolak terjadi di Partai Golkar mengancam kepemimpinan Airlangga Hartarto jelang Pilpres 2024.
Beberapa senior Golkar mengusulkan Bambang Soesatyo hingga Luhut Binsar Panjaitan untuk dipilih melalui musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Salah satu pertimbangannya adalah elektabilitas Airlangga yang rendah.
Editor: Resky Novianto