KBR, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap tiga tantangan pengendalian inflasi ke depan. Menurut dia, tiga hal yang memengaruhi pengendalian inflasi antara lain kondisi ketidakpastian global, tantangan iklim dan cuaca, serta isu disparitas.
"Faktor ini pengaruhnya luar biasa kepada APBN. Umpamanya kalau kita bicara tentang harga administrasi seperti listrik, LPG 3 kg, maupun BBM, dan diesel, itu semuanya kalau kita ingin menahan stabil maka dampaknya langsung ke APBN. Karena APBN membayar perbedaan harga market dengan harga yang dibayar oleh masyarakat," kata Sri Mulyani dalam Rakor Pengendalian Inflasi 2023, Senin (31/7/2023).
Sri Mulyani menambahkan, inflasi harga barang jasa atau administered prices akan dipengaruhi selisih harga jual energi domestik dengan keekonomian, serta biaya transportasi musiman akibat peningkatan permintaan.
Sedangkan inflasi bahan makanan atau volatile food, akan lebih banyak dipengaruhi volatilitas harga aneka cabai dan bawang yang tinggi akibat musim, serta disparitas harga pangan antarwilayah.
Kata dia, pemerintah akan mengucurkan anggaran perlindungan sosial, subsidi energi, ketahanan pangan, dan infrastruktur untuk mengendalikan inflasi.
Baca juga:
- BPS: Empat Komoditas Ini Potensial Sumbang Inflasi Juli 2023
- Hadapi Perubahan Iklim, Menkeu: Nggak Mungkin Kurangi Emisi kalau Pembangkit Masih Batu Bara
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni mencapai 0,14 persen. Sedangkan indeks harga konsumen (IHK) naik dari 114,84 pada Mei menjadi 115 di Bulan Juni.
"Inflasi Juni 2023 secara bulan ke bulan, terlihat lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yaitu Mei 2023 yang sebesar 0,09 persen. Namun inflasi ini lebih rendah dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu Juni 2022 yang sebesar 0,61 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (3/7/2023).
Pudji menjelaskan, penyumbang terbesar inflasi Juni yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Sementara komoditas penyumbang inflasi bulan ke bulan yakni daging ayam ras, tarif angkutan udara, dan telur ayam ras.
Editor: Wahyu S.