KBR, Jakarta- Anggota Polisi di Sumatera Selatan, Dodi Permana meraih penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kategori pengabdi lingkungan.
Dia memprakarsai pembuatan bank sampah di Kabupaten Langkat, Sumsel. Kategori ini juga diberikan kepada Zulkifli dari Ternate, Maluku Utara yang menggagas Program Gemma Cantara untuk konservasi air tanah.
Untuk Kalpataru Kategori Perintis Lingkungan diberikan kepada Rudi Hartono dari Kabupaten Kubu Raya, Kalbar yang merintis wisata mangrove dan adopsi pohon.
Penghargaan serupa juga diberikan kepada Leni Haini yang merintis membersihkan sampah di danau Sipin Jambi dan Daim dari Jawa Timur yang merintis penanaman ribuan pohon pinang di lereng gunung Lemongan.
Wakil Menteri KLHK Alue Dohong mengatakan Penghargaan Kalpataru dan Nirwasita Tantra merupakan amanah bagi penerimanya Untuk tetap menjaga keberlangsungan bumi ini khususnya lingkungan hidup di Indonesia.
"Pejuang lingkungan hidup sangatlah penting sebagai ujung tombak atau Garda terdepan. Penghargaan yang kita berikan hari ini merupakan penghargaan rutin kepada mereka yang terbukti memiliki kepedulian, komitmen, prakarsa, inovasi, motivasi dan kreativitas secara berkelanjutan sehingga berdampak positif terhadap ekonomi sosial dan lingkungan," ujar Wakil Menteri KLHK Alue Dohong saat acara Penghargaan Kalpataru 2022 dan Nirwasita Tantra di Manggala Wanabhakti, Jakarta, Rabu (20/7).
Baca juga:
- Inilah Daerah Peraih Penghargaan Lingkungan Nirwasita Tantra
- Punya Potensi Besar Serap Karbon, KLHK Optimalkan Kawasan Pesisir untuk Ekonomi Biru
Alue berharap, penghargaan yang diberikan untuk para pemimpin dan pejuang lingkungan hidup dapat menjadi contoh inspirator dan pemicu yang mendorong inisiatif dan partisipasi individu atau kelompok masyarakat lainnya secara lebih luas.
Untuk Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan diberikan kepada Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia di Kalimantan Selatan.
Kategori ini diberikan juga kepada Kelompok Tani Hutan Kofarwis di Biak Numfor, Papua. Selanjutnya Masyarakat Hukum Adat Mului di Kalimantan Timur yang menyelamatkan hutan dari kawasan perusahaan.
Sedangkan kategori Pembina dimenangkan oleh Eliza Marthen Kissya, seorang kewang alias pemangku adat yang bertugas menjaga lingkungan di Negeri Haruku, Maluku; dan Pendeta Rasely Sinampe, pemimpin agama dari Toraja, Sulawesi Selatan, yang aktif melakukan advokasi lingkungan hidup.
Editor: Agus Luqman