Bagikan:

Baku Tembak Polisi, Komnas HAM Panggil Semua Pihak

"Karena itu juga bagian dari haknya setiap pihak yang masuk dalam peristiwa itu juga memberikan keterangan."

NASIONAL

Jumat, 15 Jul 2022 07:34 WIB

Author

Heru Haetami

Baku tembak polisi, petugas  berjaga di depan rumah dinas Kadiv Propam  Ferdy Sambo di Kompleks Polr

Baku tembak polisi, petugas berjaga di depan rumah dinas Kadiv Propam Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jaksel, Selasa (12/7/22) malam. (Antara)

KBR, Jakarta-   Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mulai mendalami kasus tembak menembak anggota kepolisian yang menewaskan seorang brigadir polisi. Komisioner bidang Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam menyatakan bakal memanggil pihak-pihak terkait untuk menguatkan hasil investigasi.

“Yang juga penting di sini adalah apa yang dilakukan oleh Komnas HAM terkait pengungkapan kasus ini, seperti kasus-kasus yang lain semua pihak akan dimintai keterangan. Karena itu juga bagian dari haknya setiap pihak yang masuk dalam peristiwa itu juga memberikan keterangan. Oleh karena itu prinsip-prinsip imparsialitas akan kami jaga betul-betul," kata Anam dalam keterangannya di Komnas HAM, Kamis (14/7/2022).

Baca juga:

Baku Tembak Polisi di Rumah Jenderal, Kapolri Libatkan Komnas HAM

HUT Bhayangkara ke-76, DPR: Baru Kerja Setelah Kasus Viral itu Sudah Kultur di Polri

Komisioner bidang Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti melalui pemantauan di media.

“Komnas HAM yang sejak awal sudah bekerja di awal dengan mengumpulkan berbagai informasi khususnya dari media dan sosial media dari berbagai wilayah juga kami masuk ke kami," katanya

Indepedensi Penyelidikan


Anam juga memastikan lembaganya bakal tetap menjaga independensi. Untuk itu mereka memutuskan tidak bergabung dengan tim yang dibentuk oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

"Sudah kita pertegas bahwa memang kami menyambut baik dan mengapresiasi langkah yang dilakukan untuk terbuka dan akuntabel. Namun demikian Komnas HAM karena lembaga independen ya kami memang kerja sendiri. ada satu pengalaman yang pernah kita lakukan, Komnas HAM punya tim sendiri, kepolisian punya tim sendiri, bekerja sesuai dengan mekanisme mandat dan SOP masing-masing namun tetap bisa koordinasi bisa kerjasama dan sebagainya untuk memastikan terangnya peristiwa," kata Anam.

Anam berharap pihak kepolisian menjaga komitmen ihwal pemberian akses seluas-luasnya hak dan kebutuhan Komnas HAM dalam pengungkapan kasus tersebut.

"Akses semua hal yang kita butuhkan untuk membuat terangnya peristiwa, yang kita butuhkan untuk teman-teman bekerja mengungkap kasus ini," kata Anam.


 Penyebab Baku tembak Polisi

Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan menyatakan status Bharada E yang diduga menembak rekannya Brigadir J di rumah Kadiv Propram Irjen Pol. Ferdy Sambo masih dalam pemeriksaan. Kata dia, penembakan itu dilakukan sebagai upaya membela diri sekaligus membela istri atasannya.

Bharada E menembak Brigadir J setelah terjadi peristiwa pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Putri Ferdy Sambo di kediamannya di Komplek Polri Duren Tiga Nomor 46 kawasan Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB.

“Saat ini (statusnya) kami masih lakukan pemeriksaan, statusnya belum dikasih tau, karena posisinya adalah siapapun yang mendapat ancaman seperti itu pasti melakukan pembelaan. Jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motif ya adalah membela diri dan membela ibu (istri Kadiv Propam),” kata Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri Jakarta, Senin malam.

Ramadhan mengatakan hasil olah tempat kejadian perkara, pemeriksaan saksi-saksi diperoleh keterangan Bharada E melakukan penembakan sebanyak lima kali, sedangkan Brigadir J melakukan penembakan sebanyak tujuh kali.

Kata dia, pada tubuh Brigadir J terdapat tujuh luka tembak, termasuk luka sayatan.   Ramadhan menjelaskan, dari lima tembakan  terdapat tembakan yang mengenai dua bagian tubuh Brigadir J. Kata dia,  ayatan berasal dari sepihan proyektil peluru yang mengenai tubuhnya.

Terkait tujuh tembakan yang dikeluarkan Brigadir J tidak satupun yang mengenai Bharada E lantaran posisinya berada di tangga dan terlindung.

“Brigadir J melakukan tujuh tembakan, Bharada E melakukan lima. Dari Bharada E lima, yang nembak terus-terus Brigadir J,” kata Ramadhan.

Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending