KBR, Jakarta - Sejumlah ruas tol Trans Sumatera ditargetkan beroperasi tahun 2018. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini pengerjaan ruas-ruas tol sepanjang 2.818 kilometer itu masih terus dikerjakan oleh perusahaan kontraktor BUMN, PT Hutama Karya.
Basuki mengatakan kontraktor kini tengah mengebut pengerjaan ruas Bakauheuni-Terbanggi Besar (Lampung Selatan) untuk mempersiapkan gelaran Asian Games 2018.
"Bakauheuni-Terbanggi Besar sampai Palembang akan kita selesaikan untuk menunjang Asian Games Agustus 2018. Ruas ini diharapkan selesai sebelum Agustus 2018," kata Basuki di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Selain ruas selatan Bakauheuni-Palembang, Basuki menambahkan, jalur tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer juga ditargetkan mulai beroperasi tahun depan.
Pembangunan tol Pekanbaru-Dumai sempat terkendala kondisi geografis yang lebih sulit, namun Basuki memastikan saat ini semua kendala itu sudah teratasi.
Untuk jalur Bakauheuni-Palembang dari 140 kilometer saat ini sudah selesai 35 persen. Pengerjaannya murni dilakukan PT Hutama Karya. Namun untuk jalur lain, kata Basuki, perlu bantuan dari tempat lain seperti pemenang tender ruas tol di Jawa yang juga sepakat membantu pembangunan sejumlah ruas tol Trans Sumatera.
"Ada yang dibantu pemenang tender Serang-Panimban. Nanti 185 kilometer juga dibantu pemenang tender Batang-Semarang," tambah Basuki.
Ia mengatakan BUMN Hutama Karya masih menjadi satu-satunya pemegang proyek tol Trans Sumatera. Namun tidak menutup kemungkinan jika ke depannya BUMN itu akan bekerjasama dengan pihak lain, termasuk swasta.
Proyek tol Trans Sumatera sebenarnya sudah sejak lama ditawarkan ke pihak swasta. Namun menurut Basuki pihak swasta kurang tertarik.
"Tender beberapa kali enggak ada yang tertarik. Untuk Tol Trans Sumatera ini memang nilai pengembaliannya (Internal Rate of Return/IRR) rendah," kata Basuki.
Baca juga:
- Mudik Lebaran 2017, 13 Kilometer Tol Sumatera di Lampung Batal Difungsikan
- Proyek Jalan Tol, Menteri PU Kekurangan Dana Trilyunan
Editor: Agus Luqman