KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajaran Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan bekerja secara proaktif dalam program pengampunan pajak. Kata dia, kunci utama kesuksesan program ini ada di tingkat pelaksana.
Kata Jokowi, para petugas pajak harus memanfaatkan momentum dengan melakukan strategi jemput bola. Terlebih, antusiasme tinggi diperlihatkan oleh para pelaku usaha, terbukti dari membludaknya peserta di tiga acara sosialisasi yang telah digelar.
"Kita sudah mati-matian seperti itu, tapi pelaksana-pelaksana di lapangan kalau tidak siap, lepas kita. Jadi sekali lagi, proaktif, jemput bola dan jangan malah menakut-nakuti," kata Jokowi dalam pidato pengarahan kepada pejabat eselon I, II dan III Ditjen Pajak di Istana Negara, Kamis (28/7/2016).
Jokowi memastikan akan terus melakukan sosialisasi program pengampunan pajak di dalam dan luar negeri.
"Akan saya datangi lagi Singapura, Jakarta saya ulangi lagi, Makasar, Semarang, Bandung semuanya, saya akan datang sendiri. Ingin memberikan pesan bahwa pemerintah serius, all out untuk satu masalah ini," ujar dia.
Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku bakal bekerja keras di periode pertama penerapan tax amnesty. Kata dia, periode awal ini penting untuk menciptakan kepercayaan publik.
"Maka kita harus berusaha agar yang periode antara sekarang sampai dengan September akhir ini harus betul-betul mampu untuk menciptakan trust, kepercayaan, kenyamanan, dan akhirnya bisa sukses dari sisi kita mampu untuk membangun suatu sistem pajak yang lebih baik," kata dia.
Sri memastikan akan segera menyelesaikan peraturan pelaksana untuk program pengampunan pajak.
"Jadi jangan sampai kita sudah menjelaskan ternyata ada peraturan yang belum selesai atau belum disiapkan sehingga kemudian menimbulkan ketertundaan," ujarnya.
Editor: Rony Sitanggang